Pengungsi di Barak Glagaharjo, Cangkringan Terus Bertambah Menjadi 196 Orang
loading...
A
A
A
SLEMAN - Jumlah pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringa, Sleman, terus bertambah. Hingga Selasa (10/11/2020) siang tercatat ada 196 orang pengungsi. Jumlah ini bertambah 11 orang dibandingkan Senin (9/11/2020) yaitu 185 orang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto mengatakan adanya penambahan ini karena warga yang tidak masuk kategori rentan (lansis, balita, anak-anak dan disabulitas) ikut mendampingi warga yang rentan ini. Karena harus mendampingi maka jumlah pengunsinya tambah.
"Tambahan pengungsi itu, di antaranyai mendampingi orang tuanya, mendampingi anak-anaknya yang masih kecil dan disabilitas, sehingga mereka harus ikut mengungsi," kata Joko Supriyanto di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (10/11/2020)
Joko menjelaskan meski tidak masuk daftar warga rentan, namun tetap menerima mereka sebagai pengungsi. Untuk menampung para pengungsi tersebut, selain dua barak utama untuk lansia, anak-anak dan disabilitas serta di dekat pokso kesehatan untuk ibu hamil, sekarang juga sudah mengunakan gedung SD yang ada di bawah barak pengungsian Glagaharjo. āKami sudh sekat-sekat ruang gedung SD untuk barak pengungsian dan beberapa sudah digunakan,ā paparnya. (Baca: Sehari di Penampungan, Pengungsi Gunung Merapi Mulai Pegal Linu).
Selain itu, juga sudah mempersiapkan barak pengungsian Gayam, Argomulyo, Cangkringan, jika barak Glagaharjo sudah penuh.
Untuk barak Gayam mampu menampung 150 pengungsi. Jika masih kurang akan mengunakan gedung SD dan SMP yang ada di komplek barak Gayam tersebut. āSemua faslitas di barak Gayam sudah disiapkan semua, tidak menempatinta,ā jelasnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto mengatakan adanya penambahan ini karena warga yang tidak masuk kategori rentan (lansis, balita, anak-anak dan disabulitas) ikut mendampingi warga yang rentan ini. Karena harus mendampingi maka jumlah pengunsinya tambah.
"Tambahan pengungsi itu, di antaranyai mendampingi orang tuanya, mendampingi anak-anaknya yang masih kecil dan disabilitas, sehingga mereka harus ikut mengungsi," kata Joko Supriyanto di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (10/11/2020)
Joko menjelaskan meski tidak masuk daftar warga rentan, namun tetap menerima mereka sebagai pengungsi. Untuk menampung para pengungsi tersebut, selain dua barak utama untuk lansia, anak-anak dan disabilitas serta di dekat pokso kesehatan untuk ibu hamil, sekarang juga sudah mengunakan gedung SD yang ada di bawah barak pengungsian Glagaharjo. āKami sudh sekat-sekat ruang gedung SD untuk barak pengungsian dan beberapa sudah digunakan,ā paparnya. (Baca: Sehari di Penampungan, Pengungsi Gunung Merapi Mulai Pegal Linu).
Selain itu, juga sudah mempersiapkan barak pengungsian Gayam, Argomulyo, Cangkringan, jika barak Glagaharjo sudah penuh.
Untuk barak Gayam mampu menampung 150 pengungsi. Jika masih kurang akan mengunakan gedung SD dan SMP yang ada di komplek barak Gayam tersebut. āSemua faslitas di barak Gayam sudah disiapkan semua, tidak menempatinta,ā jelasnya.
(nag)