Sehari di Penampungan, Pengungsi Gunung Merapi Mulai Pegal Linu
loading...
A
A
A
BOYOLALI - Pengungsi Gunung Merapi mengeluhkan pusing dan pegal linu setalah sehari tinggal di tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) di Desa Tlogolele, Selo, Bayolali . Mereka mendatangi posko kesehatan, Selasa (10/11/2020). (Baca juga: BPPTKG Prediksi Erupsi Merapi Tak Sebesar 2010, Kubah Lava Belum di Permukaan)
Bidan Desa Tlogolele, Elvi Arum Dati mengatakan, pengungsi yang memeriksakan kesehatan rata rata adalah lansia. "Mungkin dari rumah sudah ada gejala, di sini (posko kesehatan pengungsian) mulai periksa," ungkap Elvi Arum Dati saat ditemui di posko kesehatan TPPS Desa Tlogolele, Selasa (10/11/2020). (Baca juga: Siaga Erupsi Gunung Merapi, Sirene Peringatan Dini di Tlogolele Jadi Andalan)
Tercatat ada sekitar 20 pengungsi yang memeriksakan diri. Keluhan pusing dan pegal linu diakui memang sering dialami lansia. Obat obatan yang disediakan di posko kesehatan mencukupi meski sederhana. Diantaranya obat pusing, vitamin, flu dan alergi.
Tercatat ada 133 pengungsi yang menempati TPPS Desa Tlogolele. Mereka berasal dari 4 dukuh yang berjarak 3-5 kilometer dari puncak Merapi, yakni Stabelan, Takeran, Belang dan Gumuk. Dengan kondisi Merapi yang berstatus siaga, kelompok rentan dari 4 dukuh tersebut diungsikan terlebih dahulu, yakni lansia, balita, ibu hamil, anak anak dan difabel.
Mengingat kini dalam kondisi pandemi COVID-19, maka para pengungsi diberi edukasi protokol kesehatan COVID-19. "Kami menekankan untuk selalu melaksanakan 3M. mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak," tandasnya. Namun dengan kondisi seperti ini, jagak jarak diakui sulit diterapkan.
Bidan Desa Tlogolele, Elvi Arum Dati mengatakan, pengungsi yang memeriksakan kesehatan rata rata adalah lansia. "Mungkin dari rumah sudah ada gejala, di sini (posko kesehatan pengungsian) mulai periksa," ungkap Elvi Arum Dati saat ditemui di posko kesehatan TPPS Desa Tlogolele, Selasa (10/11/2020). (Baca juga: Siaga Erupsi Gunung Merapi, Sirene Peringatan Dini di Tlogolele Jadi Andalan)
Tercatat ada sekitar 20 pengungsi yang memeriksakan diri. Keluhan pusing dan pegal linu diakui memang sering dialami lansia. Obat obatan yang disediakan di posko kesehatan mencukupi meski sederhana. Diantaranya obat pusing, vitamin, flu dan alergi.
Tercatat ada 133 pengungsi yang menempati TPPS Desa Tlogolele. Mereka berasal dari 4 dukuh yang berjarak 3-5 kilometer dari puncak Merapi, yakni Stabelan, Takeran, Belang dan Gumuk. Dengan kondisi Merapi yang berstatus siaga, kelompok rentan dari 4 dukuh tersebut diungsikan terlebih dahulu, yakni lansia, balita, ibu hamil, anak anak dan difabel.
Mengingat kini dalam kondisi pandemi COVID-19, maka para pengungsi diberi edukasi protokol kesehatan COVID-19. "Kami menekankan untuk selalu melaksanakan 3M. mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak," tandasnya. Namun dengan kondisi seperti ini, jagak jarak diakui sulit diterapkan.
(shf)