BPPTKG Prediksi Erupsi Merapi Tak Sebesar 2010, Kubah Lava Belum di Permukaan

Selasa, 10 November 2020 - 16:21 WIB
loading...
BPPTKG Prediksi Erupsi Merapi Tak Sebesar 2010, Kubah Lava Belum di Permukaan
Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jateng diprediksi bakal mengalami erupsi dalam kategori eksplosif, namun tidak sekuat letusan yang terjadi pada 2010 lalu. Foto/@bpptkg
A A A
SLEMAN - Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jateng diprediksi bakal mengalami erupsi dalam kategori eksplosif, namun tidak sekuat letusan yang terjadi pada 2010 lalu. Saat ini status Gunung Merapi pun sudah dinaikkan menjadi Siaga.

Kepala Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dari data-data pemantauan menunjukkan bahwa posisi yang ditentukan saat ini sudah diprediksi ekplosif. Namun eksplosifitasnya tidak seperti tahun 2010. (Baca juga: Siaga Erupsi Gunung Merapi, Sirene Peringatan Dini di Tlogolele Jadi Andalan)

Untuk arah letusan, karena arah bukaan ke Sungai Gendol maka ancaman masih berada di bukaan kawah. "Tetapi karena saat ini deformasi atau pengembungan ada di posisi barat laut, tidak menutup kemungkinan potensi ke barat tetap ada. Tapi akan lebih pasti kalau kubah lava sudah ada. Untuk data-data sampai saat ini kubah lava belum ada di permukaan," jelasnya di Sleman, Selasa (10/11/2020). (Baca juga: Rapid Test Pengungsi Gunung Merapi di Tlogolele Akhirnya Dibatalkan)

Menutut Hanik, untuk potensi bahaya bisa diukur dari kecepatan dan volume kubah lava yang akan muncul. Namun tetap akan membuat penilaian dan telah menyampaikan potensi bahaya dari Gunung Merapi seperti awan panas dan lontaran material ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Kita sampaikan ke BPBD tentang jarak awan panas dan lontaran material," katanya.

Hanik juga mengungkapkan bahwa aktivitas Merapi masih tinggi dan terus naik. Hal ini ditunjukkan adanya gas yang membuat magma menuju ke permukaan. "Kenapa sampai saat ini (magma) masih pelan-pelan jalannya karena miskin gas. Kalau seperti ini terus, Insya Allah erupsi besar tidak terjadi," ujarnya.

Selain itu, lanjut Hanik, penyebab lain naiknya pelan-pelan karena volume magmanya besar yang kemungkinan erupsi akan lebih besar dari tahun 2006. Tetapi tidak sebesar erupsi tahun 2010. "Deformasi, sampai saat ini terus, meningkat, tapi peningkatannya tidak ada percepatan harian," jelasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3921 seconds (0.1#10.140)