9.200 Warga Bandung Kehilangan Pekerjaan Imbas COVID-19
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sekitar 9.200 warga Kota Bandung tercatat kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19 . Jumlah ini diperkirakan akan lebih besar lagi jika ditambah dampak di sektor informal.
Kabid Penempatan Tenaga Kerja (Penta) Disnaker Kota Bandung Marsana mengatakan, data yang diperoleh Dinas Tenaga Kerja, setidaknya ada 9.200 pekerja formal yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
“Sebanyak 3.396 orang kehilangan pekerjaan karena terjadi pemutusan hubungan kerja, dan 5.800 orang lainnya menganggur karena dirumahkan,” kata Marsana. (Baca Juga: Masuk Zona Merah, Rumah Sakit di Karawang Kekurangan Tempat Tidur)
Mereka yang mengalami PHK dan dirumahkan berasal dari berbagai sektor. Seperti pariwisata, hiburan, perhotelan, jasa dan industri lainnya. Perusahaan tempat mereka bekerja tidak bisa membayar karyawan, sehingga terpaksa melakukan PHK.
Atas kondisi itu, angka pengangguran di Kota Bandung pada 2020 diperkirakan meningkat. Data 2019, Pengangguran di Kota Bandung mencapai 105.067 orang. Jumlah tersebut sekitar 8,16% dari total angkatan kerja yang mencapai 1,8 juta orang.
Untuk menekan angka pengangguran, pihaknya dalam waktu dekat bakal menggelar bursa kerja online. Bursa kerja akan melibatkan sekitar 40 perusahaan yang diproyeksikan bisa membuka 3.000 hingga 4.000 lowongan pekerjaan. (Baca Juga: Cegah PHK Massal, Kemenperin Mati-matian Jaga Aktivitas Industri)
“Harapan kami, ini bisa menyerap tenaga kerja, terutama warga Kota Bandung. Walaupun, kami juga tidak bisa melarang kalau ada warga luar Bandung yang akan melamar kerja di acara ini," imbuh dia.
Pemkot Bandung juga membuka program magang ke Jepang bagi tenaga kesehatan. Program ini telah diikuti sekitar 30 orang, dari 80 kuota yang ada.
Kabid Penempatan Tenaga Kerja (Penta) Disnaker Kota Bandung Marsana mengatakan, data yang diperoleh Dinas Tenaga Kerja, setidaknya ada 9.200 pekerja formal yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
“Sebanyak 3.396 orang kehilangan pekerjaan karena terjadi pemutusan hubungan kerja, dan 5.800 orang lainnya menganggur karena dirumahkan,” kata Marsana. (Baca Juga: Masuk Zona Merah, Rumah Sakit di Karawang Kekurangan Tempat Tidur)
Mereka yang mengalami PHK dan dirumahkan berasal dari berbagai sektor. Seperti pariwisata, hiburan, perhotelan, jasa dan industri lainnya. Perusahaan tempat mereka bekerja tidak bisa membayar karyawan, sehingga terpaksa melakukan PHK.
Atas kondisi itu, angka pengangguran di Kota Bandung pada 2020 diperkirakan meningkat. Data 2019, Pengangguran di Kota Bandung mencapai 105.067 orang. Jumlah tersebut sekitar 8,16% dari total angkatan kerja yang mencapai 1,8 juta orang.
Untuk menekan angka pengangguran, pihaknya dalam waktu dekat bakal menggelar bursa kerja online. Bursa kerja akan melibatkan sekitar 40 perusahaan yang diproyeksikan bisa membuka 3.000 hingga 4.000 lowongan pekerjaan. (Baca Juga: Cegah PHK Massal, Kemenperin Mati-matian Jaga Aktivitas Industri)
“Harapan kami, ini bisa menyerap tenaga kerja, terutama warga Kota Bandung. Walaupun, kami juga tidak bisa melarang kalau ada warga luar Bandung yang akan melamar kerja di acara ini," imbuh dia.
Pemkot Bandung juga membuka program magang ke Jepang bagi tenaga kesehatan. Program ini telah diikuti sekitar 30 orang, dari 80 kuota yang ada.
(nic)