Tim UKSW Prediksi Indonesia Kembali Normal Pertengahan Agustus

Sabtu, 09 Mei 2020 - 19:07 WIB
loading...
Tim UKSW Prediksi Indonesia...
Rektor UKSW Salatiga Neil Semuel Rupidara saat paparan hasil penelitian tim peneliti UKSW. Foto/Dok.Humas UKSW Salatiga
A A A
SALATIGA - Tim Peneliti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang tergabung dalam tim rekomendasi ekonomi, sosial, politik dan kesehatan memprediksi titik puncak jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia telah terjadi pada akhir April lalu. Hal ini dikemukakan ketua tim peneliti
Dr Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Sabtu (9/5/2020).

Tim peneliti yang terdiri dari Dr Suryasatriya Trihandaru, MSc.nat, Dr Hanna Arini Parhusip, Prof Daniel Daud Kameo, Neil Semuel Rupidara, David Nakka Gasong ini melakukan penelitian dengan model dasar SEIR.

“Hasil perhitungan tim UKSW dengan menggunakan data 7 Mei menunjukkan jumlah pasien positif Covid-19 secara nasional akan mencapai 20.000 kasus, dengan angka kematian 1.600. Puncak penyebaran terjadi pada akhir April lalu. Dengan demikian diprediksikan keadaan akan normal kembali pada pertengahan Agustus tahun ini,” terang Dr Suryasatriya.

Data yang diolah menunjukkan bahwa angka pertambahan kasus positif terus bertambah di Indonesia dan puncak laju terjadi pada 28 April lalu. Setelah melalui puncak, jumlah kasus berkurang terus menerus hingga berakhir sekitar 21 Agustus 2020. Jika dihitung secara kumulatif, maka akan mencapai jumlah maksimum sekitar 20.000 kasus positif Covid-19.

Selain prediksi secara umum, tim ini mencontohkan prediksi untuk beberapa daerah, salah satunya Jawa Tengah. Data menunjukkan, Jawa Tengah sempat dihantui angka orang dalam pengawasan (ODP) yang tinggi dan juga arus mudik yang besar.

“ODP Jateng jumlahnya dipengaruhi juga oleh kebijakan stop mudik dari pemerintah. Prediksi yang baru, jumlah positif di provinsi ini mencapai 1300 kasus dan puncaknya di akhir April juga. Berbekal hal inilah, kami tidak merekomendasikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jateng. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) seperti di Semarang dan pasar pagi Salatiga bisa diterapkan di daerah lainnya,” papar Dr Suryasatriya.

Tim UKSW juga merangkum, kasus Covid-19 di beberapa provinsi akan berakhir pada bulan Juni yaitu di Bali, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Sedangkan beberapa provinsi lainnya akan berakhir di bulan Juli, yaitu DIY, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

Pada bulan Mei ini, diprediksi Covid-19 akan selesai di Maluku. Prediksi ini didasarkan pada tren data yang ada dan terkait kebijakan-kebijakan penanganan yang baik yang sudah dilakukan sampai saat ini. Jika saja terjadi hal-hal di luar semua itu, maka bisa saja hasilnya berubah.

“Dari prediksi tersebut kita harus terus optimis karena jumlah yang sembuh dan dalam perawatan akan terus berubah. Dalam grafik penelitian kita, pasien Covid-19 yang dirawat jumlahnya jauh lebih besar dari yang sembuh; yang berarti bahwa Indonesia masih sangat memerlukan tambahan sarana dan prasarana medis, termasuk dokter,” imbuh Neil Semuel Rupidara, Rektor UKSW yang ikut tergabung dalam tim penelitian ini.

Dengan hasil prediksi ini, tim peneliti UKSW mengungkapkan bahwa pemerintah cukup sukses dalam menanggulangi pandemi ini.

“Semua daerah tampak cukup baik dalam mengatur warganya untuk menjaga physical distancing, memakai masker dan mencuci tangan. Walaupun diprediksi akan normal pada pertengahan Agustus, kita masih harus menghadapi recovery yang panjang. Kita semua masih perlu berhati-hati agar tidak terjadi gelombang berikutnya,” tegasnya.
(nun)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1601 seconds (0.1#10.140)