5 Fakta Menarik Salatiga, Kota yang Menjadi Duplikat Belanda karena Keindahannya

JAKARTA - Salatiga merupakan salah satu kota yang menjadi bagian dari Provinsi Jawa Tengah . Jika mendengar nama kota ini, Anda akan mengingat nama abon sapi, enting-enting gepuk hingga wedang ronde.

Itu adalah beberapa makanan khas Kota Salatiga. Selain makanan, kota ini juga memiliki banyak hal menarik lainnya yang perlu diketahui.

Dilansir dari berbagai sumber, SINDOnews telah merangkum lima fakta menarik tentang Kota Salatiga.

Fakta Menarik Salatiga

1. Nama Kota Salatiga

Dalam sejarahnya, nama Kota Salatiga sendiri diambil dari nama seorang dewi yang bernama Siddhadewi atau Dewi Trisala. Dewi ini sangat dipuja-puja oleh masyarakat dan tempat di mana ia disembah dinamakan Trisala.

Nama Trisala kemudian dibalik menjadi Sala-Tri dan akhirnya menjadi Salatiga. Nama ini juga berkaitan dengan Prasasti Plumpungan yang menyebutkan bahwa Salatiga lahir pada tanggal 24 Juli 750.

2. Kota Tertua Kedua di Indonesia

Kota Salatiga diketahui berdiri pada tahun 750 Masehi atau berusia sekitar 1.2730 tahun dan menjadi kota tertua kedua di Indonesia. Sedangkan untuk kota tertua pertama di Indonesia adalah Palembang, yang berdiri sejak 16 Juni 682 Masehi atau berusia sekitar 1.341 tahun.



Sejarah kota Palembang sendiri bersumber dari Prasasti Kedukan Bukit yang berada di Desa Karanganyar, Kecamatan Gandus. Sementara Salatiga bersumber dari Prasasti Plumpungan yang berada di Desa Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo.

3. Berjuluk Kota Mini

Salatiga dijuluki kota mini karena kota ini memiliki banyak pendatang dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar pendatang di Salatiga berasal dari Bali, Aceh, Medan, Sulawesi, Kalimantan, NTT, NTB, Maluku, dan Papua.

Para pendatang ini, umumnya ke Salatiga bertujuan untuk menuntut ilmu, bekerja, atau berdagang. Di Salatiga Lah, ada berbagai suku dan budaya hidup rukun berdampingan.

4. Kota yang Pernah Menjadi Duplikat Belanda

Salatiga adalah kota yang memiliki banyak keindahan dan keunikan. Jika berada di kota ini bakal banyak menemukan bangunan-bangunan bersejarah yang bercorak arsitektur Eropa.

Salah satunya yaitu gedung Baron Van Hakeren Van De Sloot atau Gedung Papak. Kota ini juga dulunya dijuluki sebagai duplikat dari Belanda dan De Schoonste Van Midden Java atau kota terindah di tengah Jawa.

5. Kota dengan Toleransi Tertinggi Kedua di Indonesia

Dikutip dari laman resmi jatengprov.go.id, Salatiga pada tahun 2022 lalu telah mendapatkan penghargaan sebagai Kota Tertoleransi kedua se-Indonesia menurut Indeks Kota Toleran (IKT) tahun 2022 yang diselenggarakan Setara Institute, di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Peringkat kedua merupakan bentuk kenaikan toleransi Salatiga dibanding dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, Salatiga memperoleh peringkat ketiga dengan nilai 6.367 dan pada tahun 2022 menempati posisi kedua dengan nilai 6.417.