HD Dukung Permohonan Penlok Ruas Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Gubernur Sumsel Herman Deru menerima Kepala Balai Besar BBPJN V dan Project Director PT Hutama Karya dalam rangka penyampaian surat dari Dirjen Bina Marga dan Dokumen Rencana Pembebasan Tanah Ruas Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi untuk wilayah Sumsel di Ruang Rapat Gubernur, Kamis (5/11/2020).
Dalam kesempatan itu, HD katakan bahwa audiensi ini terkait penyampaian surat dari Kementerian PU untuk permohonan Penetapan Lokasi (Penlok) kepada Pemerintah Provinsi Sumsel yaitu melalui Gubernur Sumsel. Selain itu, dalam rangka penyerahan penugasan HK ruas Tol Betung-Tempino.
"Saya akan terbitkan penlock untuk Ruas Tol Betung - Tembino untuk percepatan pembangunan tol yang dilaporkan oleh PT Hutama Karya pada tahun 2021 sehingga dapat segera dimulai proses pembangunannya," kata HD.
HD mengaku sangat antusias menyambut pembangunan tol ini dan berkomitmen akan mendukung sekaligus memfasilitasi giat percepatan pembangunan jalan bebas hambatan yang ditargetkan dapat membuat perbaikan pertumbuhan perekonomian di Sumsel
HD juga mengapresiasi PT Hutama Karya (HK) yang telah teruji dalam pembangunan ruas jalan tol dengan kecepatan dan kualitas seperti yang telah ada.
"Dan untuk disini, untuk syarat administrasi saya instruksikan agar OPD terkait dapat memberikan pelayanan yang cepat dan harus memfasilitasi dan mengkoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat yaitu Kab. Banyuasin dan Kab. Musi Banyuasin," katanya.
HD mengintruksikan agar Dinas terkait juga teliti dalam pengawasan kemungkinan terhadap lahan-lahan pembangunan tol yang melewati kawasan hutan yang menjadi kewenangan Pemprov Sumsel sehingga diharapkan tidak ada masalah dikemudian hari. Kemudian juga dilakukan pengecekan aspek-aspek lingkungan yang diperlukan.
"Untuk hal lainnya, harapan saya agar HK dapar melibatkan dan memberdayakan tenaga lokal yang ada di Sumsel dalam rangka percepatan pembangunan ruas tol. Artinya Selama bahan baku atau orang yang ada di Sumsel bisa dipekerjakan maka berdayakan saja. Karena kita butuh ini sebagai salah satu cara memulihkan ekonomi daerah akibat dampak Covid-19," tuturnya.
Lanjutnya HD meminta kedepannya HK tetap membina komunikasi dan koordinasi lebih lanjut apabila selama pembangunan ditemukan kendala-kendala agar dapat segera dicarikan solusi terbaik.
"Jangan sampai ada keterhambatan karena kurangnya koordinasi. Target kita 2023, Sumsel dapat dilalui berbagai jalan tol, baik trans sumatera, palindra, hingga nantinya tol kapal betung. Mudah - mudahan kerjasama ini membuahkan hasil dan dapat menyegerakan pemulihan ekonomi daerah," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BBPJN V, Syaiful Anwar menjelaskan bahwa ruas tol ini memiliki panjang total169 km dimana 134 km berada di kawasan Sumsel dan 35 km di Provinsi Jambi. Exit Tol ini untuk Sumsel berjumlah 3 Exit tol yang rencananya terletak di Betung km 0, tungkal jaya km 64 dan Bayung lencir. Serta 3 rest area dari jumlah 4 rest area pada tol ini akan terletak di Sumsel.
Lihat Juga: Dapat Nomor Urut 1, Fitrianti-Nandriani Beberkan Visi Misi dan Optimistis Menang di Pilkada Palembang
Dalam kesempatan itu, HD katakan bahwa audiensi ini terkait penyampaian surat dari Kementerian PU untuk permohonan Penetapan Lokasi (Penlok) kepada Pemerintah Provinsi Sumsel yaitu melalui Gubernur Sumsel. Selain itu, dalam rangka penyerahan penugasan HK ruas Tol Betung-Tempino.
"Saya akan terbitkan penlock untuk Ruas Tol Betung - Tembino untuk percepatan pembangunan tol yang dilaporkan oleh PT Hutama Karya pada tahun 2021 sehingga dapat segera dimulai proses pembangunannya," kata HD.
HD mengaku sangat antusias menyambut pembangunan tol ini dan berkomitmen akan mendukung sekaligus memfasilitasi giat percepatan pembangunan jalan bebas hambatan yang ditargetkan dapat membuat perbaikan pertumbuhan perekonomian di Sumsel
HD juga mengapresiasi PT Hutama Karya (HK) yang telah teruji dalam pembangunan ruas jalan tol dengan kecepatan dan kualitas seperti yang telah ada.
"Dan untuk disini, untuk syarat administrasi saya instruksikan agar OPD terkait dapat memberikan pelayanan yang cepat dan harus memfasilitasi dan mengkoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat yaitu Kab. Banyuasin dan Kab. Musi Banyuasin," katanya.
HD mengintruksikan agar Dinas terkait juga teliti dalam pengawasan kemungkinan terhadap lahan-lahan pembangunan tol yang melewati kawasan hutan yang menjadi kewenangan Pemprov Sumsel sehingga diharapkan tidak ada masalah dikemudian hari. Kemudian juga dilakukan pengecekan aspek-aspek lingkungan yang diperlukan.
"Untuk hal lainnya, harapan saya agar HK dapar melibatkan dan memberdayakan tenaga lokal yang ada di Sumsel dalam rangka percepatan pembangunan ruas tol. Artinya Selama bahan baku atau orang yang ada di Sumsel bisa dipekerjakan maka berdayakan saja. Karena kita butuh ini sebagai salah satu cara memulihkan ekonomi daerah akibat dampak Covid-19," tuturnya.
Lanjutnya HD meminta kedepannya HK tetap membina komunikasi dan koordinasi lebih lanjut apabila selama pembangunan ditemukan kendala-kendala agar dapat segera dicarikan solusi terbaik.
"Jangan sampai ada keterhambatan karena kurangnya koordinasi. Target kita 2023, Sumsel dapat dilalui berbagai jalan tol, baik trans sumatera, palindra, hingga nantinya tol kapal betung. Mudah - mudahan kerjasama ini membuahkan hasil dan dapat menyegerakan pemulihan ekonomi daerah," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar BBPJN V, Syaiful Anwar menjelaskan bahwa ruas tol ini memiliki panjang total169 km dimana 134 km berada di kawasan Sumsel dan 35 km di Provinsi Jambi. Exit Tol ini untuk Sumsel berjumlah 3 Exit tol yang rencananya terletak di Betung km 0, tungkal jaya km 64 dan Bayung lencir. Serta 3 rest area dari jumlah 4 rest area pada tol ini akan terletak di Sumsel.
Lihat Juga: Dapat Nomor Urut 1, Fitrianti-Nandriani Beberkan Visi Misi dan Optimistis Menang di Pilkada Palembang
(ars)