Lebak Banten Diguncang Gempa 5,2 SR, Tak Berpotensi Tsunami
loading...
A
A
A
LEBAK - Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, diguncang gempa tektonik berkekuatan 5,2 SR pada pukul 05.21.48 WIB pada Kamis (5/11/2020). Gempa di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa ini, tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini terletak pada koordinat 7,54 LS dan 106,01 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 km arah Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 30 km. (Baca juga: Untung Sabu 15 Kg dan 7.585 Butir Ekstasi di Pinggir Jalan di Lamsel Ditemukan Babinsa, Kalau Gak Bisa Rusak Generasi Muda)
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik. (Baca juga:Ketua KPU Jeneponto Dipecat, Puspa: Alhamdulillah Doa Saya Diijabah)
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Panggarangan dengan skala IV MMI, yaitu bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Kemudian di Sukabumi skala II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Sementara di Palabuhan Ratu pada skala II MMI, yaitu Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono .
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini terletak pada koordinat 7,54 LS dan 106,01 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 km arah Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 30 km. (Baca juga: Untung Sabu 15 Kg dan 7.585 Butir Ekstasi di Pinggir Jalan di Lamsel Ditemukan Babinsa, Kalau Gak Bisa Rusak Generasi Muda)
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik. (Baca juga:Ketua KPU Jeneponto Dipecat, Puspa: Alhamdulillah Doa Saya Diijabah)
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Panggarangan dengan skala IV MMI, yaitu bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Kemudian di Sukabumi skala II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Sementara di Palabuhan Ratu pada skala II MMI, yaitu Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono .
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
(zil)