Puluhan Pengunjung Tebing Breksi Dirapid Tes, Tiga Orang Reaktif
loading...
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman menggelar Rapid Diagnostic Test (RDT) atau tes cepat massal bagi pengunjung, karyawan dan pelaku wisata Tebing Breksi, Prambanan, Sleman, Kamis (29/10/2020). Jumlah yang dirapid tes ada 101 orang, terdiri dari 86 pengunjung serta 15 karyawan dan pelaku wisata.
Kegiatan ini untuk pemetaan sekaligus pencegahan penyebaran dan klaster baru COVID-19 pada destinasi wisata di Sleman.
(Baca juga: Viral Jenazah Dibungkus Jarik dan Dibonceng Sepeda Motor di Boyolali )
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan pemetaan COVID-19 di destinasi wisata ini pentig, Sebab libur panjang banyak wisatawan dari luar daerah yang berkunjung ke destinasi wisata di Sleman. Di antaranya di Tebing Breksi ini.
“Karena itu perlu skrining awal untuk mengetahui dan memastikan apakah pengunjung destinasi pariwisata juga berpengaruh dalam penyebaran COVID-19,” kata Joko, Kamis (29/10/2020) malam.
Joko menjelaskan dari 101 orang yang dirapid tes, terdiri dari 86 pengunjung serta 15 karyawan dan pelaku wisata Tebung Beksi, hasilnya 3 orang yang semuanya pengunjung dari luar Sleman reaktif. Mereka yang reaktif identitasnya dicatat dan sebagai tindaklanjutnya mereka harus swab di tempat meeka tinggal.
(Baca juga: Lagi, Satu Warga Salatiga Meninggal karena COVID-19 )
“Dari tiga orang itu, dua orag masih tinggal di Yogya satu lagi luar DIY. Untuk yang tinggal di Yogya disarankan swab di Puskesmas terdekat, termasuk yang dari luar DIY,” paparnya.
Selain pengambilan sampling juga dilakukan edukasi pencegahan COVID-19 kepada pengunjung. Secara umum penerapan protokol kesehatan di Tebing Breksi sudah tertib, yaitu pengunjung memakai masker, cuci tangan di air mengalir dengan sabun dan jaga jarak. Serta dicek suhu tubuhnya oleh petugas.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih menambahkan kegiatan ni penting, terutama untuk memberi kepastian keamanan baik bagi pengunjung, pengelola, dan lingkungan destinasi pariwisata, serta memastikan destinasi Sleman aman untuk dikunjungi.
Kegiatan ini untuk pemetaan sekaligus pencegahan penyebaran dan klaster baru COVID-19 pada destinasi wisata di Sleman.
(Baca juga: Viral Jenazah Dibungkus Jarik dan Dibonceng Sepeda Motor di Boyolali )
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan pemetaan COVID-19 di destinasi wisata ini pentig, Sebab libur panjang banyak wisatawan dari luar daerah yang berkunjung ke destinasi wisata di Sleman. Di antaranya di Tebing Breksi ini.
“Karena itu perlu skrining awal untuk mengetahui dan memastikan apakah pengunjung destinasi pariwisata juga berpengaruh dalam penyebaran COVID-19,” kata Joko, Kamis (29/10/2020) malam.
Joko menjelaskan dari 101 orang yang dirapid tes, terdiri dari 86 pengunjung serta 15 karyawan dan pelaku wisata Tebung Beksi, hasilnya 3 orang yang semuanya pengunjung dari luar Sleman reaktif. Mereka yang reaktif identitasnya dicatat dan sebagai tindaklanjutnya mereka harus swab di tempat meeka tinggal.
(Baca juga: Lagi, Satu Warga Salatiga Meninggal karena COVID-19 )
“Dari tiga orang itu, dua orag masih tinggal di Yogya satu lagi luar DIY. Untuk yang tinggal di Yogya disarankan swab di Puskesmas terdekat, termasuk yang dari luar DIY,” paparnya.
Selain pengambilan sampling juga dilakukan edukasi pencegahan COVID-19 kepada pengunjung. Secara umum penerapan protokol kesehatan di Tebing Breksi sudah tertib, yaitu pengunjung memakai masker, cuci tangan di air mengalir dengan sabun dan jaga jarak. Serta dicek suhu tubuhnya oleh petugas.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih menambahkan kegiatan ni penting, terutama untuk memberi kepastian keamanan baik bagi pengunjung, pengelola, dan lingkungan destinasi pariwisata, serta memastikan destinasi Sleman aman untuk dikunjungi.
(msd)