Posting Hinaan 'Monyet', IRT Cantik di Denpasar Divonis 9 Bulan Penjara
loading...
A
A
A
DENPASAR - Pengadilan Negeri Denpasar , Bali menjatuhkan vonis 9 bulan penjara kepada Linda Fitria Paruntu Rempas (36), Selasa (27/10/2020). Dia dinyatakan terbukti bersalah dalam kasus ujaran kebencian berupa hinaan kata monyet di media sosial.
"Menjatuhkan pidana kepada Linda Fitria Paruntu dengan pidana penjara selama sembilan bulan penjara," kata Ketua Majelis Hakim, I Wayan Sukrada. (Baca juga: Kasus Ujaran Kebencian, Bareskrim Akhirnya Tahan Gus Nur)
Dalam surat putusannya, hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 45 ayat (3) UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. (Baca juga: Saksi di Sidang Jerinx SID Menangis, Sebut Kehilangan Bayi Akibat Rapid Test)
Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada terdakwa sebesar Rp2 juta. Jika tidak dibayar, maka hukuman terdakwa ditambah 2 bulan.
Linda duduk di kursi pesakitan lantaran postingan di akun Facebook miliknya. Korbannya adalah Simone Chritine Polhutri (50). Terdakwa dan korban sama-sama wali murid di SD Tunas Kasih Nusa Dua.
Kasus bermula ketika anak terdakwa dan anak korban mengikuti perpisahan kelas VI sekolah di Nusa Penida, Maret 2019. Selesai acara, terdakwa komplain di group WhatsApp (WA) wali murid lantaran anaknya mengalami cedera saat bermain kano.
Linda lalu membuat postingan di akun Facebook-nya dengan menuduh korban membicarakan terdakwa di belakang. Terdakwa juga menyebut nama korban disertai kalimat 'monyet'.
Menganggap putusan hakim, baik Linda berserta pengacaranya maupun jaksa yang sebelumnya menuntut terdakwa 18 bulan penjara menyatakan pikir-pikir untuk mengajukan banding.
"Menjatuhkan pidana kepada Linda Fitria Paruntu dengan pidana penjara selama sembilan bulan penjara," kata Ketua Majelis Hakim, I Wayan Sukrada. (Baca juga: Kasus Ujaran Kebencian, Bareskrim Akhirnya Tahan Gus Nur)
Dalam surat putusannya, hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 45 ayat (3) UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. (Baca juga: Saksi di Sidang Jerinx SID Menangis, Sebut Kehilangan Bayi Akibat Rapid Test)
Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada terdakwa sebesar Rp2 juta. Jika tidak dibayar, maka hukuman terdakwa ditambah 2 bulan.
Linda duduk di kursi pesakitan lantaran postingan di akun Facebook miliknya. Korbannya adalah Simone Chritine Polhutri (50). Terdakwa dan korban sama-sama wali murid di SD Tunas Kasih Nusa Dua.
Kasus bermula ketika anak terdakwa dan anak korban mengikuti perpisahan kelas VI sekolah di Nusa Penida, Maret 2019. Selesai acara, terdakwa komplain di group WhatsApp (WA) wali murid lantaran anaknya mengalami cedera saat bermain kano.
Linda lalu membuat postingan di akun Facebook-nya dengan menuduh korban membicarakan terdakwa di belakang. Terdakwa juga menyebut nama korban disertai kalimat 'monyet'.
Menganggap putusan hakim, baik Linda berserta pengacaranya maupun jaksa yang sebelumnya menuntut terdakwa 18 bulan penjara menyatakan pikir-pikir untuk mengajukan banding.
(shf)