Mundur dari DPR, Tokoh Masyarakat Padang Sebut Mulyadi Tulus Berbakti
loading...
A
A
A
PADANG - Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1, Mulyadi dinilai punya niat yang tulus dalam membangun Sumbar yang lebih baik untuk kedepan. Hal itu diperlihatkan dengan mengorbankan jabatan sebagai anggota DPR RI yang masih aktif hingga 2024 mendatang.
Pengorbanan besar Mulyadi tersebut, menurut tokoh masyarakat Bungus Teluk Kabuang, Kota Padang, Dasril Dt Putiah sebagai bentuk komitmen dalam membangun Sumbar. Dia mengartikan, pencalonan Mulyadi murni dari permintaan masyarakat. (Baca juga: Relawan Mualim Berikrar Antarkan Kemenangan di Pilgub Sumbar)
"Menurut pandangan saya, dia itu ingin berbakti kepada Sumatera Barat makanya mengundurkan diri," kata Dasril Dt Putiah di Teluk Kabuang, Kota Padang, Selasa (20/10/2020). (Baca juga: Protokol COVID-19 Tak Mempan, Seluruh Kegiatan Pilkada Mesti Didorong ke Daring)
Dia mengatakan, Mulyadi maju pada Pilgub Sumbar bukan untuk mencari jabatan. Berbeda dengan calon lainnya yang hanya cuti dan sudah dipenghujung jabatan. Apabila tidak terpilih pun bisa kembali menjabat.
Namun, menurut dia Mulyadi justru berani mengambil resiko mengundurkan diri. Meninggalkan jabatan Anggota DPR RI yang telah tiga periode dijabat.
"Saya mendukungnya. Pengalaman di Jakarta menjadi anggota DPR RI tiga kali dan mengundurkan diri. Dia kalau mencari enak, ya enaklah menjadi anggota DPR RI," ucapnya.
Sementara itu, Mulyadi menyebut mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumbar merupakan sebuah panggilan dan dorongan dari masyarakat. Peraih suara DPR RI terbanyak se-Sumbar ini menilai, kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada dirinya sebagai bentuk harapan besar perubahan yang ditumpangkan kepada dirinya.
"Saya maju sebagai calon gubernur bukan untuk coba-coba, saya harus meninggalkan anggota DPR RI. Harapan dan dorongan dari tokoh dan masyarakat juga yang memperkuat keyakinan saya untuk maju. Saya sudah uji melalui lembaga survei dan bertemu tokoh-tokoh dan masyarakat, sebelum memutuskan maju," katanya.
Pengorbanan besar Mulyadi tersebut, menurut tokoh masyarakat Bungus Teluk Kabuang, Kota Padang, Dasril Dt Putiah sebagai bentuk komitmen dalam membangun Sumbar. Dia mengartikan, pencalonan Mulyadi murni dari permintaan masyarakat. (Baca juga: Relawan Mualim Berikrar Antarkan Kemenangan di Pilgub Sumbar)
"Menurut pandangan saya, dia itu ingin berbakti kepada Sumatera Barat makanya mengundurkan diri," kata Dasril Dt Putiah di Teluk Kabuang, Kota Padang, Selasa (20/10/2020). (Baca juga: Protokol COVID-19 Tak Mempan, Seluruh Kegiatan Pilkada Mesti Didorong ke Daring)
Dia mengatakan, Mulyadi maju pada Pilgub Sumbar bukan untuk mencari jabatan. Berbeda dengan calon lainnya yang hanya cuti dan sudah dipenghujung jabatan. Apabila tidak terpilih pun bisa kembali menjabat.
Namun, menurut dia Mulyadi justru berani mengambil resiko mengundurkan diri. Meninggalkan jabatan Anggota DPR RI yang telah tiga periode dijabat.
"Saya mendukungnya. Pengalaman di Jakarta menjadi anggota DPR RI tiga kali dan mengundurkan diri. Dia kalau mencari enak, ya enaklah menjadi anggota DPR RI," ucapnya.
Sementara itu, Mulyadi menyebut mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumbar merupakan sebuah panggilan dan dorongan dari masyarakat. Peraih suara DPR RI terbanyak se-Sumbar ini menilai, kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada dirinya sebagai bentuk harapan besar perubahan yang ditumpangkan kepada dirinya.
"Saya maju sebagai calon gubernur bukan untuk coba-coba, saya harus meninggalkan anggota DPR RI. Harapan dan dorongan dari tokoh dan masyarakat juga yang memperkuat keyakinan saya untuk maju. Saya sudah uji melalui lembaga survei dan bertemu tokoh-tokoh dan masyarakat, sebelum memutuskan maju," katanya.
(shf)