Tak Terpengaruh Corona, Panen Penangkaran Benih Padi di Lutra Capai 8,4 Ton
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Meski di tengah situasi pandemi Covid-19, para petani padi di Kabupaten Luwu Utara tetap bergairah melakukan penanaman.
Hasilnya luar biasa, para petani tetap bisa tersenyum dengan hasil panen yang lumayan banyak, seperti hasil panen pada kegiatan Penangkaran Benih Program READSI Provinsi Sulsel di Kelompok Tani (Poktan) Mekar Desa Kalotok Kecamatan Sabbang Selatan, di mana hasil ubinannya mencapai 8,4 ton.
Hasil ini tergolong luar biasa mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19. Pjs Bupati Luwu Utara , Muhammad Iqbal Suhaeb, memimpin langsung panen perdana di lokasi tersebut, bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Alauddin Sukri, Perwakilan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Ihwan Syamsuddin, Camat Sabbang Selatan Fatmawati Beddu, Koordinator BPP Sabbang Selatan Muliadi Nonci dan para PPL.
Iqbal mengaku bangga dengan apa yang telah dihasilkan dalam kegiatan Penangkaran Benih Poktan Mekar Desa Kalotok Kecamatan Sabbang Selatan sangat luar biasa.
Di mana kata dia, hasil panen ubinan 8,4 ton di lahan seluas 5 hektar ini adalah anugerah yang patut disyukuri petani, khususnya di Sabbang Selatan.
“Kita tentu berbangga bisa panen 8,4 ton, karena di Luwu Utara ini tidak ada kemarau panjang seperti wilayah lain di Sulsel,” kata Iqbal.
Iqbal mengatakan, benih padi hasil penangkaran di Poktan Mekar Desa Kalotok, Sabbang Selatan, akan menjadi benih Provinsi Sulawesi Selatan yang selanjutnya akan diperbanyak guna menyuplai para petani di wilayah Sulawesi Selatan.
“Kita berharap benih yang ada di sini bisa menjadi percontohan nasional. Itu jika benihnya berkualitas, dan tadi saya lihat memang berkualitas benih hasil penangkaran oleh Poktan di sini,” terangnya.
Yang menarik, mantan Penjabat Wali Kota Makassar ini juga menekankan kepada seluruh petani di Luwu Utara agar tidak melakukan alih fungsi lahan, dari lahan padi menjadi lahan komoditi lain.
“Jangan ada alih fungsi lahan, ini harus kita pertahankan ya, karena biar bagaimana pun juga, padi ini adalah makanan pokok kita. Malah seharusnya kita terus berinovasi agar lahan kita bisa lebih produktif lagi,” tandas dia.
Hasilnya luar biasa, para petani tetap bisa tersenyum dengan hasil panen yang lumayan banyak, seperti hasil panen pada kegiatan Penangkaran Benih Program READSI Provinsi Sulsel di Kelompok Tani (Poktan) Mekar Desa Kalotok Kecamatan Sabbang Selatan, di mana hasil ubinannya mencapai 8,4 ton.
Hasil ini tergolong luar biasa mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19. Pjs Bupati Luwu Utara , Muhammad Iqbal Suhaeb, memimpin langsung panen perdana di lokasi tersebut, bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Alauddin Sukri, Perwakilan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Ihwan Syamsuddin, Camat Sabbang Selatan Fatmawati Beddu, Koordinator BPP Sabbang Selatan Muliadi Nonci dan para PPL.
Iqbal mengaku bangga dengan apa yang telah dihasilkan dalam kegiatan Penangkaran Benih Poktan Mekar Desa Kalotok Kecamatan Sabbang Selatan sangat luar biasa.
Di mana kata dia, hasil panen ubinan 8,4 ton di lahan seluas 5 hektar ini adalah anugerah yang patut disyukuri petani, khususnya di Sabbang Selatan.
“Kita tentu berbangga bisa panen 8,4 ton, karena di Luwu Utara ini tidak ada kemarau panjang seperti wilayah lain di Sulsel,” kata Iqbal.
Iqbal mengatakan, benih padi hasil penangkaran di Poktan Mekar Desa Kalotok, Sabbang Selatan, akan menjadi benih Provinsi Sulawesi Selatan yang selanjutnya akan diperbanyak guna menyuplai para petani di wilayah Sulawesi Selatan.
“Kita berharap benih yang ada di sini bisa menjadi percontohan nasional. Itu jika benihnya berkualitas, dan tadi saya lihat memang berkualitas benih hasil penangkaran oleh Poktan di sini,” terangnya.
Yang menarik, mantan Penjabat Wali Kota Makassar ini juga menekankan kepada seluruh petani di Luwu Utara agar tidak melakukan alih fungsi lahan, dari lahan padi menjadi lahan komoditi lain.
“Jangan ada alih fungsi lahan, ini harus kita pertahankan ya, karena biar bagaimana pun juga, padi ini adalah makanan pokok kita. Malah seharusnya kita terus berinovasi agar lahan kita bisa lebih produktif lagi,” tandas dia.
(agn)