"Kondisi ini sudah kami alami bertahun-tahun. Untuk mandi dan cuci kami memanfaatkan air di sebuah kali kecil. Sedangkan untuk masak kami mengambil air yang mentes di tebing-tebing," ujar salah seorang warga bernama Yulita.
Selain itu, warga juga membuat bak guna menampung air hujan yang bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, namun ketersediaan air di bak tidaklah mencukupi.
"Sehingga kami pun terpaksa harus membeli air dari mobil tangki 5 ribu liter, dengan tarif yang bervariasi mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu," katanya.
Baca Juga:
Sementara Marianus Mo'a, Kepala Desa Wolomapa menatakan, selama ini pihaknya sudah memberikan bantuan air bersih bagi warga yang dialokasikan lewat dana desa, namun bantuan itu tidaklah cukup. (Baca: Mahasiswa Baubau Diduga Tertembak saat Demo, Polisi: Luka Akibat Benda Tumpul).
"Karena itu, kita sudah melakukan survei untuk membuat sumur bor. Sehingga, warga tidak kesulitan lagi memperoleh air bersih," pungkasnya.
(nag)