Demo HMI di HUT ke-20 Banten Berujung Bentrok
loading...
A
A
A
SERANG - Aksi demonstrasi dari puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Cabang Serang berujung bentrok dengan petugas kepolisian, Minggu (4/10/2020).
Bentrokan dipicu oleh aksi unjukrasa mahasiswa yang meluapkan kekecewaan terhadap kepemimpinan Wahidin-Andika melalui bakar ban. (Baca juga: Mahasiswa Minta Kasus Penyalahgunaan Anggaran Bansos Bulukumba Dituntaskan )
Melihat situasi itu, personel kepolisian yang menjaga aksi mencoba memadamkan api. Namun, upaya itu dihadang keras oleh para mahasiswa. Aksi saling dorong hingga berujung kericuhan tidak terhindarkan. (Baca juga: Kasus COVID-19 Meningkat, KBM di Kota Serang Kembali Ditutup )
Beberapa mahasiswa sempat diamankan namun akhirnya dilepaskan kembali. Bentrokan dapat diredam setelah mahasiswa membubarkan diri.
Ketua HMI Cabang Serang Faisal Dudayef Payumi Padma mengatakan, api yang berkobar di depan gedung DPRD Provinsi Banten merupakan luapan kekecewaan terhadap Gubernur Banten yang gagal memberikan kemajuan.
Mengingat tiga kali secara berturut-turut dalam tiga tahun kepemimpinan Wahidin-Andika, tidak mampu menekan angka pengangguran. Bahkan ironinya, pengangguran di Banten mencapai peringkat pertama secara nasional.
"Ini tentu memilukan sebagai provinsi yang berdekat secara geografis dengan ibu kota negara. Banten tidak mampu membaik," kata dia.
Atas kondisi itu, HMI menuntut Pemprov Banten untuk dapat membuka lapangan pekerjaan meski ditengah pandemi virus Corona.
"Selain itu, mereka menuntut anggaran sport center di refocusing untuk PEN berbasis UMKM. Meminta Pemprov Banten transparan perihal dana bantuan COVID-19," kata dia.
Bentrokan dipicu oleh aksi unjukrasa mahasiswa yang meluapkan kekecewaan terhadap kepemimpinan Wahidin-Andika melalui bakar ban. (Baca juga: Mahasiswa Minta Kasus Penyalahgunaan Anggaran Bansos Bulukumba Dituntaskan )
Melihat situasi itu, personel kepolisian yang menjaga aksi mencoba memadamkan api. Namun, upaya itu dihadang keras oleh para mahasiswa. Aksi saling dorong hingga berujung kericuhan tidak terhindarkan. (Baca juga: Kasus COVID-19 Meningkat, KBM di Kota Serang Kembali Ditutup )
Beberapa mahasiswa sempat diamankan namun akhirnya dilepaskan kembali. Bentrokan dapat diredam setelah mahasiswa membubarkan diri.
Ketua HMI Cabang Serang Faisal Dudayef Payumi Padma mengatakan, api yang berkobar di depan gedung DPRD Provinsi Banten merupakan luapan kekecewaan terhadap Gubernur Banten yang gagal memberikan kemajuan.
Mengingat tiga kali secara berturut-turut dalam tiga tahun kepemimpinan Wahidin-Andika, tidak mampu menekan angka pengangguran. Bahkan ironinya, pengangguran di Banten mencapai peringkat pertama secara nasional.
"Ini tentu memilukan sebagai provinsi yang berdekat secara geografis dengan ibu kota negara. Banten tidak mampu membaik," kata dia.
Atas kondisi itu, HMI menuntut Pemprov Banten untuk dapat membuka lapangan pekerjaan meski ditengah pandemi virus Corona.
"Selain itu, mereka menuntut anggaran sport center di refocusing untuk PEN berbasis UMKM. Meminta Pemprov Banten transparan perihal dana bantuan COVID-19," kata dia.
(nth)