Sepuluh Pemuda Diamankan Usai Diduga Keroyok Remaja Hingga Tewas

Minggu, 04 Oktober 2020 - 12:45 WIB
loading...
Sepuluh Pemuda Diamankan Usai Diduga Keroyok Remaja Hingga Tewas
Polisi mengamankan 10 pemuda yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap remaja di Makassar hingga tewas. Foto: Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Nasib nahas dialami FS, anak di bawah umur asal Rappocini tewas usai diduga dikeroyok gerombolan pemuda di sebuah rumah di Jalan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Minggu (4/10/2020) sekira pukul 00.35 Wita.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul menyebutkan, begitu informasi dugaan penganiyaan sampai menyebabkan kehilangan nyawa seseorang didapatkan personel Unit Reskrim Polsek Rappocini, langsung menyelidiki perkara tersebut.



Dari hasil penyelidikan, lanjut Agus, FS diduga tewas lantaran dituduh mencuri handphone milik salah satu rekan pengeroyok . Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat namun nyawanya tak tertolong lagi.

"Dibawa sama beberapa mahasiswa yang melihat kejadian itu, sekitar sepuluh orang yang diduga tahu kejadian. Beberapa diantaranya membawa korban ke Rumah Sakit Bahagia, Minasa Upa. Sudah dinyatakan meninggal dunia," kata Agus kepada Sindonews, Minggu, (04/10/2020).

Beberapa orang yang membawa korban diinterogasi, petugas. Hasilnya para terduga pelaku berhasil diidentifikasi, tim Resmob Polsek Rappocini dibantu tim Jatanras Polrestabes Makassar bergerak cepat memburu mereka.

Tim gabungan, disebutkan Agus berhasil mengamankan sedikitnya sepuluh mahasiswa diberbagai lokasi yang berada di Kecamatan Rappocini dan Mamajang sekitar pukul 03.00 Wita.

Kesepuluh pemuda yang diamankan masing Dedi (31), Dani (24), Iksan (24), Fadli (22), Zulfikar (23), Erwin (23) Fairul (21), Feri (25), Diaz (21) dan Aidil (25). Umumnya yang diamankan berstatus mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar.

"Ada pengangguran juga. Satu orang mengaku sebagai wartawan media online di Makassar atas nama Iksan, itu yang diduga pelaku bersama Dedi, Dani dan Fadli. Sisanya masih kita anggap saksi, yah sebagian besar mahasiswa," kata Agus.

Mantan Wakapolres Bulukumba itu menyebutkan para saksi tersebut tidak menutup kemungkinan akan berubah statusnya dalam proses lanjutan nantinya. Agus mengatakan, beberapa saksi itulah yang membawa korban ke rumah sakit.



"Ini berawal dari dugaan pencurian yang diduga dilakukan korban. Handphone milik Zulfikar raib di kamar kostnya. Kemudian memberitahukan teman-temannya, karena sempat melihat wajah korban. Begitu korban didapat, lalu ditanya-tanya. Korban pun mengaku," ucap dia.

Korban disebutkan tewas, usai dianiaya menggunakan benda tumpul dan kepalan tangan. FS yang juga warga sekitar babak belur di area wajah dan kepalanya lalu jatuh pingsan.

"Lalu Fadli ini panggil Diaz, Fairul dan Aidil untuk bawa ke rumah sakit. Tetapi karena sudah parah. Sesampainya di sana, Aidil ini melihat korban sudah sekarat dan akhirnya meninggal dunia," beber Agus.

Hasil interogasi terhadap empat orang yang diduga sebagai pelaku, lanjut Agus penganiyaan dilakukan didahului dengan tamparan oleh Iksan, orang yang mengaku wartawan media online. Kemudian ditinju lagi oleh Dedi.

"Sementara Dani mengaku menyentil telinga korban berulangkali. Terakhir Fadli yang ikut melihat pengeroyokan menyeret korban yang sudah jatuh pingsan, lalu menyuruh teman lainnya membawa ke rumah sakit," beber perwira berpangkat satu bunga ini.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1361 seconds (0.1#10.140)