Pemkot Makassar Siap Beli 20 Truk Sampah Berteknologi Tinggi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penanganan masalah sampah menjadi skala prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar . Tak tanggung-tanggung, anggaran sebesar Rp60 miliar dialokasikan untuk membeli mobil sampah. Baca : Pemkot Makassar Butuh Tambahan 10 Unit Truk Sampah Compactor
Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Kota Makassar, Haidil Adha mengatakan pengadaan mobil sampah ini sudah masuk dalam usulan APBD-P 2020. Anggaran yang diusulkan sebesar Rp60 miliar untuk 20 unit mobil sampah. "Harga per satuannya itu Rp3 miliar. Jadi, rencananya ada 20 unit mobil sampah yang akan kita beli tahun ini," kata Haidil, kemarin.
Menurut Haidil, mobil sampah kali ini berbeda dengan lima unit truk sampah compactor yang ada sekarang. Spesifasikasinya jauh lebih modern. Hanya saja, ia belum bisa menjelaskan secara detail spesifik mobil sampah ini. "Anggarannya cukup besar, jadi lebih modern lagi yang diinginkan pak wali. Saya juga belum tahu bagaimana spesifikasinya," tuturnya.
Kendatipun begitu, ia masih menunggu pengesahan APBD-P. Jika disetujui, rencananya mobil sampah ini akan diberikan ke kecamatan. Termasuk lima kecamatan percontohan yang sebelumnya sudah mendapat truk sampah compactor . "Nanti kita lihat bagaimana kebutuhannya, baru kita kasih lagi. Yang jelas semua kecamatan dapat," ujar Haidil.
Sementara, Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Makassar, Ansar mengakui memang menganggarkan pengadaan truk compactor seharga Rp3 miliar untuk satu unit. Total alokasinya sebesar Rp60 miliar. Baca Juga : Truk Sampah Berstiker Tidak Layani Sampah Rumah Tangga
Namun, pengadaan itu diakuinya untuk membeli truk compactor dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Truk yang ada saat ini, kata dia, sudah bagus. Hanya saja teknologinya dinilai masih perlu ditingkatkan. "Setahu saya truk yang lima unit itu adalah rakitan. Sementara yang mau dibeli ini adalah produk luar negeri. Teknologinya juga lebih baik dibanding yang ada sekarang," ucapnya.
Sekretaris Kota Makassar itu mengungkapkan, truk yang ada saat ini menggunakan sistem press otomatis, tetapi tidak bisa mendeteksi keberadaan orang. Sehingga, ketika mesin akan menekan sampah di dalam bak dinilai berbahaya.
"Kalau yang mau dibeli ini, kalau ada yang menyangkut dia langsung kembali. Tidak terus menekan sampah. Jadi kalau ada sesuatu di dalam semua langsung dipress. Itu bahaya,"pungkasnya. Baca Lagi : Sulsel Produsen Beras Terbesar Keempat di Indonesia
Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Kota Makassar, Haidil Adha mengatakan pengadaan mobil sampah ini sudah masuk dalam usulan APBD-P 2020. Anggaran yang diusulkan sebesar Rp60 miliar untuk 20 unit mobil sampah. "Harga per satuannya itu Rp3 miliar. Jadi, rencananya ada 20 unit mobil sampah yang akan kita beli tahun ini," kata Haidil, kemarin.
Menurut Haidil, mobil sampah kali ini berbeda dengan lima unit truk sampah compactor yang ada sekarang. Spesifasikasinya jauh lebih modern. Hanya saja, ia belum bisa menjelaskan secara detail spesifik mobil sampah ini. "Anggarannya cukup besar, jadi lebih modern lagi yang diinginkan pak wali. Saya juga belum tahu bagaimana spesifikasinya," tuturnya.
Kendatipun begitu, ia masih menunggu pengesahan APBD-P. Jika disetujui, rencananya mobil sampah ini akan diberikan ke kecamatan. Termasuk lima kecamatan percontohan yang sebelumnya sudah mendapat truk sampah compactor . "Nanti kita lihat bagaimana kebutuhannya, baru kita kasih lagi. Yang jelas semua kecamatan dapat," ujar Haidil.
Sementara, Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Makassar, Ansar mengakui memang menganggarkan pengadaan truk compactor seharga Rp3 miliar untuk satu unit. Total alokasinya sebesar Rp60 miliar. Baca Juga : Truk Sampah Berstiker Tidak Layani Sampah Rumah Tangga
Namun, pengadaan itu diakuinya untuk membeli truk compactor dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Truk yang ada saat ini, kata dia, sudah bagus. Hanya saja teknologinya dinilai masih perlu ditingkatkan. "Setahu saya truk yang lima unit itu adalah rakitan. Sementara yang mau dibeli ini adalah produk luar negeri. Teknologinya juga lebih baik dibanding yang ada sekarang," ucapnya.
Sekretaris Kota Makassar itu mengungkapkan, truk yang ada saat ini menggunakan sistem press otomatis, tetapi tidak bisa mendeteksi keberadaan orang. Sehingga, ketika mesin akan menekan sampah di dalam bak dinilai berbahaya.
"Kalau yang mau dibeli ini, kalau ada yang menyangkut dia langsung kembali. Tidak terus menekan sampah. Jadi kalau ada sesuatu di dalam semua langsung dipress. Itu bahaya,"pungkasnya. Baca Lagi : Sulsel Produsen Beras Terbesar Keempat di Indonesia
(sri)