Seminggu Mondok, Santri Ponpes Blitar Positif COVID-19
loading...
A
A
A
BLITAR - Salah seorang santri pondok pesantren di wilayah Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, terkonfirmasi positif COVID-19 . Santri asal Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok tersebut saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.
(Baca juga: Ganjar Ngamuk di Kantin DPRD Jateng, Ini Reaksi Ketua Dewan )
"Riwayat singkatnya 20-28 Agustus mondok di Udanawu. Tanggal 2 September sakit," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti dalam keterangan rilisnya, Selasa (22/9/2020).
Sebelum hasil swab test keluar, pada 9 September, santri berinisial AT tersebut menjalani rawat inap di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Dengan adanya keluhan yang mengarah, yang bersangkutan langsung dikategorikan sebagai suspect.
Hasil swab test yang diuji di laboratorium RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar, terkonfirmasi positif COVID-19 . "Saat ini dirawat di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar," tambah Krisna Yekti.
(Baca juga: 2 Truk Tabrakan di Tol Ciplai, 1 Luka Berat 1 Luka Ringan )
Sayangnya Krisna Yekti tidak menjelaskan lebih lanjut, apakah dengan kasus ini Gugus Tugas akan melakukan rapid test dan swab test massal di lingkungan pondok pesantren tempat AT belajar atau tidak.
Sementara selain santri Ponpes Udanawu, pada Selasa (22/9/2020) ini juga ada tambahan tiga kasus positif COVID-19 lain. Ketiganya merupakan warga Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Desa Jambewangi Kecamatan Selopuro dan Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu.
Untuk pasien asal Sawentar diketahui positif COVID-19 setelah melakukan swab test mandiri sebagai syarat menyusul suami ke Negara Taiwan. Sedangkan pasien asal Mangunan Kecamatan Udanawu, adalah seorang wanita hamil dengan usia kandungan 41 Minggu.
(Baca juga: Polrestabes Medan Tangkap Pelaku yang Menggorok Leher Janda )
"Yang bersangkutan (wanita hamil) dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," pungkas Krisna Yekti. Tercatat hingga 22 September, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 531 kasus. Perinciannya, 440 orang sembuh, 42 orang meninggal dunia, 18 orang menjalani isolasi mandiri dan selebihnya dirawat di rumah sakit serta gedung isolasi.
(Baca juga: Ganjar Ngamuk di Kantin DPRD Jateng, Ini Reaksi Ketua Dewan )
"Riwayat singkatnya 20-28 Agustus mondok di Udanawu. Tanggal 2 September sakit," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti dalam keterangan rilisnya, Selasa (22/9/2020).
Sebelum hasil swab test keluar, pada 9 September, santri berinisial AT tersebut menjalani rawat inap di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Dengan adanya keluhan yang mengarah, yang bersangkutan langsung dikategorikan sebagai suspect.
Hasil swab test yang diuji di laboratorium RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar, terkonfirmasi positif COVID-19 . "Saat ini dirawat di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar," tambah Krisna Yekti.
(Baca juga: 2 Truk Tabrakan di Tol Ciplai, 1 Luka Berat 1 Luka Ringan )
Sayangnya Krisna Yekti tidak menjelaskan lebih lanjut, apakah dengan kasus ini Gugus Tugas akan melakukan rapid test dan swab test massal di lingkungan pondok pesantren tempat AT belajar atau tidak.
Sementara selain santri Ponpes Udanawu, pada Selasa (22/9/2020) ini juga ada tambahan tiga kasus positif COVID-19 lain. Ketiganya merupakan warga Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Desa Jambewangi Kecamatan Selopuro dan Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu.
Untuk pasien asal Sawentar diketahui positif COVID-19 setelah melakukan swab test mandiri sebagai syarat menyusul suami ke Negara Taiwan. Sedangkan pasien asal Mangunan Kecamatan Udanawu, adalah seorang wanita hamil dengan usia kandungan 41 Minggu.
(Baca juga: Polrestabes Medan Tangkap Pelaku yang Menggorok Leher Janda )
"Yang bersangkutan (wanita hamil) dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," pungkas Krisna Yekti. Tercatat hingga 22 September, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 531 kasus. Perinciannya, 440 orang sembuh, 42 orang meninggal dunia, 18 orang menjalani isolasi mandiri dan selebihnya dirawat di rumah sakit serta gedung isolasi.
(eyt)