5 Fakta Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, 2 Sahabat yang Meninggal di Puncak Carstensz
loading...

Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, dua pendaki gunung yang meninggal di Puncak Carstensz Pyramid, Papua Tengah karena hipotermia. Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, dua pendaki gunung yang meninggal di Puncak Carstensz Pyramid karena hipotermia pada saat perjalanan turun ini menyimpan sejumlah fakta yang jarang diketahui orang, mulai dari profil hingga kisah persahabatan mereka.
Elsa Laksono meninggal saat perjalanan turun dari Puncak Cartenz Pyramid karena indikasi terkena gejala acute mountain sickness (AMS). Rekan pendakian-nya, Lilie Wijayanti Poegiono juga dinyatakan meninggal karena gejala AMS.
Basarnas juga memastikan bahwa 13 orang pendaki Puncak Carstensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah dalam kondisi selamat.
Dua jenazah pendaki Puncak Cartenz Pyramid lantas diterbangkan ke Jakarta menggunakan maskapai Lion Air, Senin, pukul 10.45 WIT. Berikut ini sejumlah fakta terkait dua korban Lilie Wijayati dan Elsa Laksono.
Lilie Wijayanti merupakan seorang wanita kelahiran Malang, 2 Oktober 1965. Ia berkuliah hingga menikah di Bandung. Dirinya juga seorang perancang busana dan pemilik brand fashion di Bandung.
Sedangkan Elsa Laksono adalah sahabat Lilie sejak SMP. Elsa lahir di Malang, 24 Juli 1965. Ia adalah seorang dokter gigi di Jakarta, sehingga dirinya dijuluki sebagai Mamak Gigi.
Lilie Wijayati telah memulai kegiatan mendaki sejak usia 18 tahun. Gunung pertama yang ditaklukannya adalah Bromo.
Ia bahkan memiliki misi menaklukkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia, dan Puncak Jaya merupakan puncak terakhir yang berhasil ditaklukkan di usia 59 tahun. Lilie Wijayanti menjadi pendaki tertua yang berhasil menaklukkan puncak-puncak tertinggi di Indonesia.
Terungkap bahwa keduanya sudah lama bersahabat, bahkan sejak duduk di bangku SMP. Adapun hobi mendaki baru dijalani keduanya sejak di bangku SMA.
Walau begitu, hubungan keduanya pernah mengalami masa pasang surut karena harus terpisah karena melanjutkan pendidikan.
Setelah terpisah, mereka akhirnya dipertemukan kembali melalui sosial media. Dalam akun sosial media pribadinya, Lilie sempat mengungkapkan jika mereka berdua dipersatukan melalui pendakian ke Semeru.
Lilie juga mengungkap salah satu kenangan istimewa mereka yaitu ketika mendaki Gunung Semeru sebagai hadiah ulang tahun ke-50 untuk Elsa, namun berakhir gagal.
Lilie dan Elsa melakukan pendakian ke Cartenz Pyramid tidak hanya untuk bersenang-senang, namun membawa misi khusus. Mereka berdua berencana untuk memasang plakat demi mengenang rekan mereka, Hanafi Tanoto, yang meninggal dunia di gunung tersebut pada tahun sebelumnya.
Setelah berhasil mencapai Puncak Cartenz, Lilie dan Elsa sukses menjalankan misi memasang “plakat persahabatan” tersebut.
Namun setelahnya justru hal yang tidak diinginkan terjadi. Di gunung yang sama dengan mendiang Hanafi Tanoto, keduanya akhirnya berpulang.
Elsa Laksono meninggal saat perjalanan turun dari Puncak Cartenz Pyramid karena indikasi terkena gejala acute mountain sickness (AMS). Rekan pendakian-nya, Lilie Wijayanti Poegiono juga dinyatakan meninggal karena gejala AMS.
Basarnas juga memastikan bahwa 13 orang pendaki Puncak Carstensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah dalam kondisi selamat.
Dua jenazah pendaki Puncak Cartenz Pyramid lantas diterbangkan ke Jakarta menggunakan maskapai Lion Air, Senin, pukul 10.45 WIT. Berikut ini sejumlah fakta terkait dua korban Lilie Wijayati dan Elsa Laksono.
5 Fakta Lilie Wijayati dan Elsa Laksono
1. Profil Singkat Keduanya
Lilie Wijayanti merupakan seorang wanita kelahiran Malang, 2 Oktober 1965. Ia berkuliah hingga menikah di Bandung. Dirinya juga seorang perancang busana dan pemilik brand fashion di Bandung.
Sedangkan Elsa Laksono adalah sahabat Lilie sejak SMP. Elsa lahir di Malang, 24 Juli 1965. Ia adalah seorang dokter gigi di Jakarta, sehingga dirinya dijuluki sebagai Mamak Gigi.
2. Lilie Wijayati Merupakan Pendaki Senior
Lilie Wijayati telah memulai kegiatan mendaki sejak usia 18 tahun. Gunung pertama yang ditaklukannya adalah Bromo.
Ia bahkan memiliki misi menaklukkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia, dan Puncak Jaya merupakan puncak terakhir yang berhasil ditaklukkan di usia 59 tahun. Lilie Wijayanti menjadi pendaki tertua yang berhasil menaklukkan puncak-puncak tertinggi di Indonesia.
3. Bersahabat Selama Puluhan Tahun
Terungkap bahwa keduanya sudah lama bersahabat, bahkan sejak duduk di bangku SMP. Adapun hobi mendaki baru dijalani keduanya sejak di bangku SMA.
Walau begitu, hubungan keduanya pernah mengalami masa pasang surut karena harus terpisah karena melanjutkan pendidikan.
4. Pendakian ke Semeru Mempersatukan Mereka
Setelah terpisah, mereka akhirnya dipertemukan kembali melalui sosial media. Dalam akun sosial media pribadinya, Lilie sempat mengungkapkan jika mereka berdua dipersatukan melalui pendakian ke Semeru.
Lilie juga mengungkap salah satu kenangan istimewa mereka yaitu ketika mendaki Gunung Semeru sebagai hadiah ulang tahun ke-50 untuk Elsa, namun berakhir gagal.
5. Membawa Misi Khusus di Cartenz Pyramid
Lilie dan Elsa melakukan pendakian ke Cartenz Pyramid tidak hanya untuk bersenang-senang, namun membawa misi khusus. Mereka berdua berencana untuk memasang plakat demi mengenang rekan mereka, Hanafi Tanoto, yang meninggal dunia di gunung tersebut pada tahun sebelumnya.
Setelah berhasil mencapai Puncak Cartenz, Lilie dan Elsa sukses menjalankan misi memasang “plakat persahabatan” tersebut.
Namun setelahnya justru hal yang tidak diinginkan terjadi. Di gunung yang sama dengan mendiang Hanafi Tanoto, keduanya akhirnya berpulang.
(shf)