Komisi D DPRD Bulukumba Minta Dinsos Perhatikan Kesejahteraan Tagana
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bulukumba, Muhammad Bakti, meminta Dinas Sosial (Dinsos) memperhatikan kesejahteraan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Menurutnya, realisasi anggaran COVID-19 yang mencapai Rp 26 miliar, hanya menguntungkan pejabat.
Hal tersebut disampaikan Bakti dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bulukumba dan TAPD, beberapa waktu lalu.
"Saya buka di sini, saya sampaikan ki. Dari Rp26 miliar, coba kita lihat di mana? Hanya pejabat yang dihonor. Tidak ada itu Tagana yang dihonor. Dikasi menonton saja," beber Bakti, Senin (4/5/2020).
Legislator Partai Gerindra itu menyampaikan kekesalannya, lantaran Tagana memiliki banyak porsi pekerjaan. Namun tak sebanding dengan penghasilan yang mereka dapatkan.
Padahal kata Bakti, para personel Tagana juga memiliki keluarga yang harus mereka hidupi. Berbeda dengan para pejabat, yang memiliki anggaran perjalanan jika mengunjungi posko COVID-19.
Selain itu, Bakti juga meminta para kepala lingkungan, dusun, RT dan RW untuk diperhatikan. Menurutnya, mereka hampir bernasib sama dengan personel Tagana yang membutuhkan perhatian.
"Itu kepala lingkungan-ta, kepala dusun-ta, dipekerjakan di bawah. Datang mengecek, tidak ada (honor) kasian, kihargai itu," tambahnya.
Sekadar diketahui, RDP tersebut membahas tentang anggaran Rp1,9 miliar untuk Dinsos Bulukumba yang dinilai bermasalah.
Anggaran tersebut untuk bantuan sosial (bansos) berupa sembako kepada masyarakat yang perekonomiannya terdampak COVID-19.
Salah satunya adalah memberikan beras sebanyak 15 kg kepada warga. Namun dalam realisasinya, bantuan beras sebanyak 15 kg tersebut diganti menjadi gula.
Hal tersebut disampaikan Bakti dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bulukumba dan TAPD, beberapa waktu lalu.
"Saya buka di sini, saya sampaikan ki. Dari Rp26 miliar, coba kita lihat di mana? Hanya pejabat yang dihonor. Tidak ada itu Tagana yang dihonor. Dikasi menonton saja," beber Bakti, Senin (4/5/2020).
Legislator Partai Gerindra itu menyampaikan kekesalannya, lantaran Tagana memiliki banyak porsi pekerjaan. Namun tak sebanding dengan penghasilan yang mereka dapatkan.
Padahal kata Bakti, para personel Tagana juga memiliki keluarga yang harus mereka hidupi. Berbeda dengan para pejabat, yang memiliki anggaran perjalanan jika mengunjungi posko COVID-19.
Selain itu, Bakti juga meminta para kepala lingkungan, dusun, RT dan RW untuk diperhatikan. Menurutnya, mereka hampir bernasib sama dengan personel Tagana yang membutuhkan perhatian.
"Itu kepala lingkungan-ta, kepala dusun-ta, dipekerjakan di bawah. Datang mengecek, tidak ada (honor) kasian, kihargai itu," tambahnya.
Sekadar diketahui, RDP tersebut membahas tentang anggaran Rp1,9 miliar untuk Dinsos Bulukumba yang dinilai bermasalah.
Anggaran tersebut untuk bantuan sosial (bansos) berupa sembako kepada masyarakat yang perekonomiannya terdampak COVID-19.
Salah satunya adalah memberikan beras sebanyak 15 kg kepada warga. Namun dalam realisasinya, bantuan beras sebanyak 15 kg tersebut diganti menjadi gula.