Nilai-nilai Kebangsaan Tetap Ditumbuhkan di Era Industri 4.0

Minggu, 20 September 2020 - 20:58 WIB
loading...
A A A
Dia menjelaskan, perubahan adalah kebutuhan untuk proses kemajuan. Perubahan selalu membawa peluang, ancaman dan dampak yang tidak bisa dihindari. "Termasuk dalam hal ini era industri 4.0 . Di Era revolusi industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang, mengintregasikan antara teknologi cyber dan teknologi otomatisasi," urainya.

Dampak era revolusi industri 4.0 lanjut dia, dalam penerapannya tidak lagi memberdayakan tenaga kerja manusia, sebab semuanya sudah menerapkan konsep otomatisasi. Untuk merespon perkembangan ini setiap negara harus bersaing mengembangkan kualitas sumber daya manusia dengan meningkatkan kecerdasan manusia.

Oleh karena itu persaingan antar negara dewasa ini menuju persaingan yang disebut Brain to Brain Competition (Persaingan kecerdasan secara Global). "Mengabaikan realitas persaingan ini maka bisa jadi Indonesia akan terpinggirkan dalam pentas kompetisi global dan akan dipandang rendah oleh bangsa yang lain," beber mantan anggota DPRD DIY ini.

(Baca juga: Pandemi COVID-19, Ikan Suree Khas Aceh Bakar Diburu Wisatawan )

Menurutnya, diperlukan pengembangan kecerdasan masyarakat yang kontributif terhadap proses peningkatan kecerdasan dan penguasaan teknologi namun tetap mempertahankan wawasan kebangsaan. "Kekayaan bangsa Indonesia yang memiliki ragam suku, budaya, bahasa, etnis, golongan dan agama merupakan kekuatan positif yang dapat mendukung pembangunan bangsa," pungkasnya.
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4361 seconds (0.1#10.140)