KPU Gandeng Jurnalis Nahdliyin Sosialisasikan Pilwali Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Memperingati Hari Demokrasi Internasional yang diperingati setiap tanggal 15 September, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya , menggelar sosialisasi tatap muka Pilwali Surabaya . Dalam acara ini pihak KPU Surabaya , menggandeng Forum Komunikasi (Forkom) Jurnalis Nahdliyin.
(Baca juga: Wanita-wanita Seksi Pemandu Lagu Terjaring Razia Masker )
Acara ini dihadiri langsung oleh Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Subairi. Selain itu ada puluhan peserta juga dari kalangan Jurnalis Nahdliyin serta warga sekitar Kecamatan Gayungan.
Dalam kesempatan tersebut Subairi menyampaikan, jika pihak KPU Surabaya , menggelar sosialisasi tatap muka sebanyak 110 kali sesuai dengan kekuatan anggaran yang ada. Ia berharap dengan kegiatan ini, masyarakat semakin banyak yang tahu pelaksanaan Pilwali Surabaya , 9 Desember mendatang.
"Itu menyisir 11 segmen. Yakni, pemilih pemula, netizen, perempuan, komunitas, kawasan padat penduduk," ujar Subairi. Menurut dia kegiatan ini penting karena menyapa masyarakat secara langsung agar memilih. Hal penting adalah untuk pendidikan politik.
"Tentu tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker dan cuci tangan," imbuh mantan jurnalis Koran Sindo ini. (Baca juga: Komandan Brigif 2 Marinir Tembak Musuh dari Atas Perahu Karet )
Dengan gencar menggelar sosialisasi ini Zubairi berharap nantinya bisa memenuhi target 77,5 persen pemilih. "Seluruhnya ditarget segitu, caranya sosialisasi tatap muka. Menggandeng teman media massa, menggelar seni budaya. Dan mengajak melalui media sosial untuk partisipasi aktif dengan datang ke TPS," lanjutnya.
Subairi optimis pihak KPU Surabaya bisa memenuhi target tersebut. "Karena respons masyarakat dan bantuan dari media. Sekarang pandemi, media diunggulkan," tegasnya. (Baca juga: Resahkan Masyarakat, Komplotan Perampok Mini Market Digulung )
Saat ini sendiri kata Subairi tahapan pilwali sudah masuk ke tahapan tes kesehatan. "Dilanjut 17-19 September tes kesehatan untuk paslon yang belum menjalani tes kesehatan," bebernya.
"Tanggal 23 September itu penetapan calon dan dilanjut 24 September pengundian nomor urut. Lalu dilanjut 26 September-5 Desember kampanye 71 hari. Kepada paslon silahkan menyampaikan visi misi, menyakinkan pemilih dengan kampanye ajakan memilih," imbuhnya.
(Baca juga: Wanita-wanita Seksi Pemandu Lagu Terjaring Razia Masker )
Acara ini dihadiri langsung oleh Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Subairi. Selain itu ada puluhan peserta juga dari kalangan Jurnalis Nahdliyin serta warga sekitar Kecamatan Gayungan.
Dalam kesempatan tersebut Subairi menyampaikan, jika pihak KPU Surabaya , menggelar sosialisasi tatap muka sebanyak 110 kali sesuai dengan kekuatan anggaran yang ada. Ia berharap dengan kegiatan ini, masyarakat semakin banyak yang tahu pelaksanaan Pilwali Surabaya , 9 Desember mendatang.
"Itu menyisir 11 segmen. Yakni, pemilih pemula, netizen, perempuan, komunitas, kawasan padat penduduk," ujar Subairi. Menurut dia kegiatan ini penting karena menyapa masyarakat secara langsung agar memilih. Hal penting adalah untuk pendidikan politik.
"Tentu tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker dan cuci tangan," imbuh mantan jurnalis Koran Sindo ini. (Baca juga: Komandan Brigif 2 Marinir Tembak Musuh dari Atas Perahu Karet )
Dengan gencar menggelar sosialisasi ini Zubairi berharap nantinya bisa memenuhi target 77,5 persen pemilih. "Seluruhnya ditarget segitu, caranya sosialisasi tatap muka. Menggandeng teman media massa, menggelar seni budaya. Dan mengajak melalui media sosial untuk partisipasi aktif dengan datang ke TPS," lanjutnya.
Subairi optimis pihak KPU Surabaya bisa memenuhi target tersebut. "Karena respons masyarakat dan bantuan dari media. Sekarang pandemi, media diunggulkan," tegasnya. (Baca juga: Resahkan Masyarakat, Komplotan Perampok Mini Market Digulung )
Saat ini sendiri kata Subairi tahapan pilwali sudah masuk ke tahapan tes kesehatan. "Dilanjut 17-19 September tes kesehatan untuk paslon yang belum menjalani tes kesehatan," bebernya.
"Tanggal 23 September itu penetapan calon dan dilanjut 24 September pengundian nomor urut. Lalu dilanjut 26 September-5 Desember kampanye 71 hari. Kepada paslon silahkan menyampaikan visi misi, menyakinkan pemilih dengan kampanye ajakan memilih," imbuhnya.
(eyt)