Sejumlah Akun Medsos Dilaporkan ke Polres Malang Gara-gara Ubah Logo NU

Sabtu, 22 Juni 2024 - 20:11 WIB
loading...
Sejumlah Akun Medsos Dilaporkan ke Polres Malang Gara-gara Ubah Logo NU
Warga NU melaporkan akun medsos ke Mapolres Malang karena mengubah logo NU menjadi ulama nambang, dengan gambar alat berat di tengahnya. Foto/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Warga Nahdliyyin melaporkan akun X @pasifissate ke Polres Malang. Pelaporan ini terkait ubahan logo Nahdlatul Ulama (NU) menjadi ulama nambang, dengan gambar alat berat di tengahnya.

Laporannya dilayangkan ke Satreskrim Polres Malang pada Sabtu siang (22/6/2024). Sejumlah warga Nahdliyyin langsung memasuki Satreskrim Polres Malang dan melaporkan beberapa akun media sosial (medsos) lain yang sempat mengunggah logo Nahdatul Ulama editan ini.



Ahmad Baidowi selaku simpatisan Nahdatul Ulama menyatakan, bila ada beberapa akun media sosial yang dilaporkan oleh pihaknya ke polisi. Selain akun bernama @pasifissate, di akun X, ia juga melaporkan beberapa nama akun seperti Babel.

"Kami melacak ada akun lain yang sepertinya sama seperti akun ini. Kami akan serahkan pada teman-teman pengacara kami, bagaimana selanjutnya untuk menelusuri siapa pengunggah logo tersebut," ucap Ahmad Baidowi, usai pelaporan di Mapolres Malang, Sabtu sore.

"Kami melaporkan sebanyak dua akun, satu akun yang lama, dan satu akun yang baru. Karena saya melihat jika akun baru tersebut merupakan kelanjutan dari akun yang lama. Nama akun yang baru itu BABEL," tambahnya.

Pelaporan ini disebut sebagai karena ubahan logo NU. Di mana di logo itu tulisan NU disebut dibalik dan diubah dari warna hijau ke warna merah.



Selanjutnya tulisan Arab Nahdlatul Ulama memang tidak diubah, tetapi di tengah diganti logo backhoe, alat berat yang identik dengan tambang. Ia menganggap hal inilah yang melecehkan marwah organisasi. Padahal logo NU dinilai dibuat dengan sangat sakral dan dihormati.

"Kami menghormati bahwa logo tersebut karya Kiai Ridwan Abdullah. Beliau menciptakan logo tersebut perlu dihormati dan berwibawa. Sehingga tidak ada kejadian seperti ini lagi," jelasnya.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nahdlatul Ulama Malang untuk mendampingi pelaporan pihaknya.

"Yang saya tahu laporan juga ada di beberapa daerah seperti di Surabaya. Sementara kami di Malang, sejak kemarin sudah berkoordinasi sesama warga Nahdliyin. Untuk selanjutnya berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nahdlatul Ulama untuk mendampingi kami," pungkasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2548 seconds (0.1#10.140)
pixels