Panglima Koarmada III Ikut Latihan Puncak TNI AL Armada Jaya XXXVIII
loading...
A
A
A
SORONG - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III Laksamana Muda TNI Dadi Hartanto MTr (Han) beserta segenap prajurit Koarmada III yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Pertahanan Pantai (Kogasgabhantai) mengikuti Geladi Posko Latihan Armada Jaya (AJ) XXXVIII Tahun 2020 secara virtual di Mako Koarmada III Jalan Bubara Nomor 1 Kelurahan Klaligi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat. Pangkoarmada III bertindak sebagai Pangkogasgabhantai pada AJ XXXVIII Tahun 2020 ini.
Geladi Posko Armada Jaya XXXVIII secara virtual ini dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono SE MM bertempat di Auditorium Denma, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (14/9). (BACA JUGA: 3 Oknum Brimob Keroyok Prajurit TNI di Manokwari Papua )
Armada Jaya XXXVIII ini diikuti sebanyak 811 peserta dari Kotama dan Satuan Kerja jajaran TNI AL dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (BACA JUGA: Anggotanya Diduga Kroyok Prajurit TNI AD, Ini Kata Dansat Brimob )
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono SE MM mengatakan, Latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak TNI Angkatan Laut yang menggabungkan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) pada penyelenggaraan Operasi Gabungan (Opsgab) TNI dengan tujuan untuk mengukur kesiapan operasi dari hasil pembinaan kekuatan dan kemampuan seluruh komponen SSAT yang dilaksanakan oleh Kotama dan Satuan Kerja di jajaran TNI Angkatan Laut sekaligus untuk mendukung peningkatan kesiapsiagaan operasi TNI.
Dalam latihan tersebut, skenario yang dilatihkan dengan mempertimbangkan perkembangan situasi geopolitik di Mandala Operasi yang harus dicermati dan disikapi secara tepat agar tidak berkembang menjadi ancaman dan mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di sisi lain, sasaran kegiatan ini bagi para peserta latihan adalah interoperabilitas sistem komando dan kendali, sistem komputerisasi, informasi dan komunikasi serta meningkatkan kemampuan perencanaan satuan-satuan tugas dalam sebuah operasi gabungan. (BACA JUGA: Gerebek Pesta DJ di Vila Ciwidey, Polisi Amankan 48 Orang )
Keterbatasan sarana dan prasarana serta Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI saat ini, ujar KSAL, bukan merupakan penghalang bagi peningkatan profesionalitas Perwira TNI, namun justru harus dijadikan motivasi bagi peningkatan kemampuan berpikir dan bertindak secara konseptual, sistematis, terpadu dan cermat serta efektif dalam setiap pelaksanaan kegiatan operasi.
“Berkaitan dengan hal tersebut, para peserta latihan diharapkan untuk tidak memandang latihan ini sekedar rutinitas tahunan, namun ikut berperan serta secara aktif menyempurnakan konsep peperangan kita saat ini. Untuk itu, saya berharap latihan ini dapat mengoptimalkan peran TNI Angkatan Laut dalam menghadapi peperangan modern yang selalu berkembang,” ujar KSAL.
Geladi Posko Latihan AJ tahun ini dilaksanakan secara online selama satu minggu dengan mengaplikasikan langkah-langkah Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) menggunakan aplikasi e-Geladi Posko yang merupakan hasil pengembangan dari Kodiklatal dalam menyusun rencana operasi meliputi Rencana Operasi Laut Gabungan, Rencana Operasi Amfibi, Rencana Pendaratan Administrasi, Rencana Pertahanan Pantai, Rencana Dukungan Intelijen, Rencana Operasi Dukungan Informasi, Rencana Operasi Dukungan Kesehatan dan Rencana Operasi Dukungan Passusgab.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin) dan Komando Tugas Gabungan Pertahanan Pantai (Kogasgabhantai) Melaksanakan Operasi Laut Gabungan, Operasi Amfibi, Operasi Pendaratan Administrasi dan Operasi Hantai dengan Didukung Operasi Dukungan Intelijen, Operasi Dukungan Informasi, Operasi Dukungan Kesehatan dan Operasi Dukungan Pasukan Khusus Gabungan (Passusgab) di Mandala Operasi Dalam Rangka Mendukung Kampanye Militer Komando Gabungan (Kogab) TNI”.
Geladi Posko Armada Jaya XXXVIII secara virtual ini dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono SE MM bertempat di Auditorium Denma, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (14/9). (BACA JUGA: 3 Oknum Brimob Keroyok Prajurit TNI di Manokwari Papua )
Armada Jaya XXXVIII ini diikuti sebanyak 811 peserta dari Kotama dan Satuan Kerja jajaran TNI AL dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (BACA JUGA: Anggotanya Diduga Kroyok Prajurit TNI AD, Ini Kata Dansat Brimob )
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono SE MM mengatakan, Latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak TNI Angkatan Laut yang menggabungkan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) pada penyelenggaraan Operasi Gabungan (Opsgab) TNI dengan tujuan untuk mengukur kesiapan operasi dari hasil pembinaan kekuatan dan kemampuan seluruh komponen SSAT yang dilaksanakan oleh Kotama dan Satuan Kerja di jajaran TNI Angkatan Laut sekaligus untuk mendukung peningkatan kesiapsiagaan operasi TNI.
Dalam latihan tersebut, skenario yang dilatihkan dengan mempertimbangkan perkembangan situasi geopolitik di Mandala Operasi yang harus dicermati dan disikapi secara tepat agar tidak berkembang menjadi ancaman dan mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di sisi lain, sasaran kegiatan ini bagi para peserta latihan adalah interoperabilitas sistem komando dan kendali, sistem komputerisasi, informasi dan komunikasi serta meningkatkan kemampuan perencanaan satuan-satuan tugas dalam sebuah operasi gabungan. (BACA JUGA: Gerebek Pesta DJ di Vila Ciwidey, Polisi Amankan 48 Orang )
Keterbatasan sarana dan prasarana serta Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI saat ini, ujar KSAL, bukan merupakan penghalang bagi peningkatan profesionalitas Perwira TNI, namun justru harus dijadikan motivasi bagi peningkatan kemampuan berpikir dan bertindak secara konseptual, sistematis, terpadu dan cermat serta efektif dalam setiap pelaksanaan kegiatan operasi.
“Berkaitan dengan hal tersebut, para peserta latihan diharapkan untuk tidak memandang latihan ini sekedar rutinitas tahunan, namun ikut berperan serta secara aktif menyempurnakan konsep peperangan kita saat ini. Untuk itu, saya berharap latihan ini dapat mengoptimalkan peran TNI Angkatan Laut dalam menghadapi peperangan modern yang selalu berkembang,” ujar KSAL.
Geladi Posko Latihan AJ tahun ini dilaksanakan secara online selama satu minggu dengan mengaplikasikan langkah-langkah Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) menggunakan aplikasi e-Geladi Posko yang merupakan hasil pengembangan dari Kodiklatal dalam menyusun rencana operasi meliputi Rencana Operasi Laut Gabungan, Rencana Operasi Amfibi, Rencana Pendaratan Administrasi, Rencana Pertahanan Pantai, Rencana Dukungan Intelijen, Rencana Operasi Dukungan Informasi, Rencana Operasi Dukungan Kesehatan dan Rencana Operasi Dukungan Passusgab.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin) dan Komando Tugas Gabungan Pertahanan Pantai (Kogasgabhantai) Melaksanakan Operasi Laut Gabungan, Operasi Amfibi, Operasi Pendaratan Administrasi dan Operasi Hantai dengan Didukung Operasi Dukungan Intelijen, Operasi Dukungan Informasi, Operasi Dukungan Kesehatan dan Operasi Dukungan Pasukan Khusus Gabungan (Passusgab) di Mandala Operasi Dalam Rangka Mendukung Kampanye Militer Komando Gabungan (Kogab) TNI”.
(awd)