Pengamen Probolinggo, Slamet dan Ibunya Menabung 10 Tahun untuk Berangkat Haji

Sabtu, 12 September 2020 - 12:06 WIB
loading...
Pengamen Probolinggo,...
Petugas Dinas Sosial Pemprov Jatim bersama tim Tagana melakukan perbaikan rumah Slamet Efendi, di Desa Karpangan, Kecamatan Leces, Probolinggo. (Foto: SINDONews/Hanna)
A A A
PROBOLINGGO - Rasa gembira dan ceria terlihat pada sosok Slamet Efendy (30) warga asal desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Pria yang berprofesi sebagai Pengamen jalananan sesekali terus berucap rasa syukur atas karunia yang diberikan kepadaNya.

Betapa tidak, pria lajang yang ditinggal ayahnya sejak umur 4 tahun ini, baru saja daftar Haji bersama ibunya Atminah, dan kini juga mendapat bantuan renovasi rumah dari Dinsos Pemprov Jatim, Sabtu ( 12/9/2020). BACA JUGA : F-PDIP DKI Jakarta Tolak PSBB Total Jakarta

Kepala Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ikut ke rumah Slamet menuturkan, atas petunjuk dan perintah Gubernur Jawa Timur ibu Khofifah Indar Parawansa, saya mendatangi rumah pemuda yang mendaftar haji bersama ibunya dari hasil mengamen.

"Atas dasar itulah, akhirnya pihaknya bersama dengan tim mendatangi dan mengecek rumah keluarga ini. "Sebab Slamet memiliki niatan mulia untuk berangkat haji bersama ibunya dari menabung bersama ibunya dan mendapat respon positif dari ibu Gubernur," kata Alwi.

Alwi menambahkan, pihaknya melakukan perbaikan rumah mulai dapur, kamar mandi dan juga atap depan rumahnya yang akan dilakukan secara gotong royong bersama dengan tim dinsos, dan Tagana.

Tak hanya mendapatkan perbaikan rumah, keluarga ini juga mendapatkan bantuan sembako, dan peralatan dapur dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). BACA JUGA : Tolak Calon Tunggal Pilkada, Massa ARAB Demo DPRD Raja Ampat

Sementara itu, Slamet menuturkan dengan adanya bantuan perbaikan rumah dan bantuan sembako serta bantuan alat dapur yang diberi kepada dirinya dia mengaku senang. "Terimakasih atas bantuan yang diberikan ini," ujar Slamet.

Ibu Slamet, Atminah juga mengaku kalau dirinya memang hidup berdua dengan Slamet. Untuk menghidupi keluarga, Slamet selalu ngamen setiap hari, dan bersyukur sudah didaftarkan haji putranya dari hasil menabungnya selama 10 tahun.

"Anak saya bekerja mengamen karena dia sudah tidak sekolah sejak kecil dan kurang pandai baca tulis, namun tidak apa kerja ngamen yang terpenting barakah dan untuk bertahan hidup," ujarnya.
(zai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5112 seconds (0.1#10.140)