Inovasi Gubernur Kalbar, Masker Warna-warni untuk Siswa Sekolah

Kamis, 03 September 2020 - 19:09 WIB
loading...
Inovasi Gubernur Kalbar, Masker Warna-warni untuk Siswa Sekolah
Rapat Koordinasi Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, melalui virtual di Data Analityc Room (DAR) Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (2/9/2020).
A A A
PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) mengajukan pemakaian masker warna-warni bagi siswa yang akan melakukan tatap muka dalam waktu dekat. Usulan tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, melalui virtual di Data Analityc Room (DAR) Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (2/9/2020).

"Nanti anak-anak yang sekolah itu saya ingin siapkan mereka masker yang warnanya nanti akan ditentukan pemakaian hari apa saja, misalnya hari senin warna putih, hari selasa warna hitam, hari rabu warna hitam. Jangan sampai satu masker di pakai selama seminggu, itu justru membahayakan mereka (siswa_red)," ungkap Gubernur Kalbar H. Sutarmidji.

Selain itu, dalam jangka waktu tertentu dirinya akan memerintahkan instansi terkait dalam penangan Pandemi Covid-19 untuk melakukan rapid tes kepada siswa dan guru yang belajar tatap muka. "Kita pastikan jangka waktu tertentu akan dilakukan rapid test bagi siswa dan tes swab bagi guru supaya kita pastikan tidak ada terjadi cluster baru Covid-19 sebagaimana disampaikan pak Mendagri dalam vicon tadi," tuturnya.

Sedangkan untuk dana BOS, dirinya meminta pihak sekolah untuk tidak takut lagi penggunaan anggaran tersebut untuk kepentingan Covid-19, namun penggunaan anggaran tersebut transparan dan akuntabel serta pihak sekolah tidak mencari untung.

"Guru jangan takut lagi untuk belanja kepentingan Covid-19 dari dana BOS itu demi keamanan siswa dalam mencegah virus Covid-19. Asal, jangan ada niat mencari untung, mark up harga, fiktif dalam anggaran yang dikeluarkan itu jelas tidak boleh. Kalau betul-betul dibelanjakan dengan benar demi kepentingan keselamatan anak di sekolah saya akan bela apapun yang terjadi, tapi kalau ada niat tidak baik saya marah," tegasnya.(aws)
(alf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)