Pangdam: Prajurit TNI Jangan Jadi Seperti Peledak Sumbu Pendek
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto meminta para prajurit TNI AD di jajaran Kodam III/Siliwangi baik Jawa Barat maupun Banten untuk tidak menjadi seperti bahan peladak bersumbu pendek.
Artinya, prajurit TNI jangan mudah terprovokasi, terhasut, tersinggung, dan meledak atau marah hanya karena kabar atau informasi yang belum tentu kebenarannya. (BACA JUGA: Takut Dibunuh, ABG di Ciamis Tak Melawan saat Diperkosa Pemuda Pengangguran )
Panglima mengimbau prajurit TNI AD menguatkan mekaniskme konfirmasi dan cek ricek terhadap informasi atau kabar yang beredar. (BACA JUGA: Travel Seruduk Bagian Belakang Truk, 1 Tewas 4 Terluka )
Imbauan ini disampaikan Pangdam menyikapi kasus insiden penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, yang dipicu hoaks atau kabar bohong yang disebarkan Prada TNI MI di grup WhatsApp. (BACA JUGA: 15 Ton Kertas Ibadah Ludes Terbakar, Kerugian Rp220 Juta )
"Seluruh personel Kodam III/Siliwangi jangan mudah terprovokasi, jangan mudah terhasut dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya atau hoaks," kata Pangdam dalam kunjungan kerja ke Markas Batalyon Infanteri (Yonif) 320/Badak Putih, Pandeglang, Banten, Selasa (1/9/2020).
Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengemukakan, jika ada berita atau informasi yang belum tentu kebenarannya, prajurit TNI AD harus dapat mencerna sebaik-baiknya.
"Selalu lakukan check and recheck, kroscek. Cek berulang kali supaya yakin benar. Sehingga tidak akan salah dalam mengambil keputusan dan tindakan. Bijak dalam bermedia sosial tidak boleh berbohong baik bicara maupun menulis," ujar Panglima.
Pangdam kembali mengingatkan kepada prajurit TNI AD bahwa TNI dan Polri bersaudara. Begitu juga dengan pemerintah daerah (pemda), dan masyarakat umum. Sehingga, tidak boleh ada gesekan.
"Kita (prajurit TNI) harus lebih bijak menghadapi situasi jika menerima berita yang belum tentu kebenarannya sehingga jangan mudah tersulut emosi. Kejadian yang lalu di Jakarta Timur tidak boleh terjadi di Banten atau wilayah Kodam III/Siliwangi," tutur Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Panglima mengemukakan, para prajurit TNI harus memupuk persaudaraan dengan siapapun, terutama dengan Polri. Kemampuan bela diri dan kemiliteran TNI bisa digunakan untuk hal-hal positif.
Artinya, prajurit TNI jangan mudah terprovokasi, terhasut, tersinggung, dan meledak atau marah hanya karena kabar atau informasi yang belum tentu kebenarannya. (BACA JUGA: Takut Dibunuh, ABG di Ciamis Tak Melawan saat Diperkosa Pemuda Pengangguran )
Panglima mengimbau prajurit TNI AD menguatkan mekaniskme konfirmasi dan cek ricek terhadap informasi atau kabar yang beredar. (BACA JUGA: Travel Seruduk Bagian Belakang Truk, 1 Tewas 4 Terluka )
Imbauan ini disampaikan Pangdam menyikapi kasus insiden penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, yang dipicu hoaks atau kabar bohong yang disebarkan Prada TNI MI di grup WhatsApp. (BACA JUGA: 15 Ton Kertas Ibadah Ludes Terbakar, Kerugian Rp220 Juta )
"Seluruh personel Kodam III/Siliwangi jangan mudah terprovokasi, jangan mudah terhasut dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya atau hoaks," kata Pangdam dalam kunjungan kerja ke Markas Batalyon Infanteri (Yonif) 320/Badak Putih, Pandeglang, Banten, Selasa (1/9/2020).
Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengemukakan, jika ada berita atau informasi yang belum tentu kebenarannya, prajurit TNI AD harus dapat mencerna sebaik-baiknya.
"Selalu lakukan check and recheck, kroscek. Cek berulang kali supaya yakin benar. Sehingga tidak akan salah dalam mengambil keputusan dan tindakan. Bijak dalam bermedia sosial tidak boleh berbohong baik bicara maupun menulis," ujar Panglima.
Pangdam kembali mengingatkan kepada prajurit TNI AD bahwa TNI dan Polri bersaudara. Begitu juga dengan pemerintah daerah (pemda), dan masyarakat umum. Sehingga, tidak boleh ada gesekan.
"Kita (prajurit TNI) harus lebih bijak menghadapi situasi jika menerima berita yang belum tentu kebenarannya sehingga jangan mudah tersulut emosi. Kejadian yang lalu di Jakarta Timur tidak boleh terjadi di Banten atau wilayah Kodam III/Siliwangi," tutur Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Panglima mengemukakan, para prajurit TNI harus memupuk persaudaraan dengan siapapun, terutama dengan Polri. Kemampuan bela diri dan kemiliteran TNI bisa digunakan untuk hal-hal positif.