Kementan Dorong Lombok Timur Jadi Lumbung Bawang Putih Nasional
loading...
A
A
A
"Lombok Timur pada 2025 akan menambah 132 hektare untuk pengadaan bibit bawang putih dan alat mesin pertanian (Alsintan)," tambahnya.
Darajat menegaskan pihaknya terus berupaya keras untuk menjadikan Lombok Timur sebagai lumbung bibit bawang putih nasional, sekaligus mendorong pengembangan pertanian hortikultura di daerah tersebut.
Pemerintah daerah juga telah melakukan berbagai perbaikan dalam budidaya bawang putih, antara lain dengan penggunaan pupuk kimia yang berimbang, guna memperbaiki kondisi tanah yang semula terpengaruh penggunaan pupuk kimia berlebihan.
"Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi besar untuk pengembangan hortikultura nasional, dan strategi kami adalah meningkatkan produktivitas bawang putih," ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan hortikultura, seperti perbaikan dalam metode budidaya, serta penyediaan sarana produksi lainnya. Salah satu upaya yang ditekankan adalah penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan, serta perubahan pola pikir petani agar lebih memahami pentingnya penggunaan pupuk yang berimbang.
"Program ini selalu mendorong penggunaan pupuk organik, dan kami akan terus mengembangkan program ini agar petani kita dapat mengubah pola pikir mereka menjadi lebih baik," tambahnya.
Darajat menyebut banyaknya petani yang terlibat dalam budidaya bawang putih telah berdampak positif terhadap pendapatan mereka. "Pendapatan rata-rata petani mencapai sekitar Rp77 juta per hektare dalam sekali tanam. Jika kita dapat meningkatkan frekuensi penanaman menjadi dua kali setahun, tentu pendapatannya akan jauh lebih besar," jelasnya.
Darajat menegaskan pihaknya terus berupaya keras untuk menjadikan Lombok Timur sebagai lumbung bibit bawang putih nasional, sekaligus mendorong pengembangan pertanian hortikultura di daerah tersebut.
Pemerintah daerah juga telah melakukan berbagai perbaikan dalam budidaya bawang putih, antara lain dengan penggunaan pupuk kimia yang berimbang, guna memperbaiki kondisi tanah yang semula terpengaruh penggunaan pupuk kimia berlebihan.
"Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi besar untuk pengembangan hortikultura nasional, dan strategi kami adalah meningkatkan produktivitas bawang putih," ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan hortikultura, seperti perbaikan dalam metode budidaya, serta penyediaan sarana produksi lainnya. Salah satu upaya yang ditekankan adalah penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan, serta perubahan pola pikir petani agar lebih memahami pentingnya penggunaan pupuk yang berimbang.
"Program ini selalu mendorong penggunaan pupuk organik, dan kami akan terus mengembangkan program ini agar petani kita dapat mengubah pola pikir mereka menjadi lebih baik," tambahnya.
Darajat menyebut banyaknya petani yang terlibat dalam budidaya bawang putih telah berdampak positif terhadap pendapatan mereka. "Pendapatan rata-rata petani mencapai sekitar Rp77 juta per hektare dalam sekali tanam. Jika kita dapat meningkatkan frekuensi penanaman menjadi dua kali setahun, tentu pendapatannya akan jauh lebih besar," jelasnya.
(cip)