Komando Whisnu Sakti Buana, dan Kisah PRRT yang Disegani

Minggu, 30 Agustus 2020 - 22:11 WIB
loading...
Komando Whisnu Sakti Buana, dan Kisah PRRT yang Disegani
Whisnu Sakti Buana memiliki isah panjang bersama PRRT. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Nama Whisnu Sakti Buana sebagai elit kader partai PDIP melekat dengan sejarah panjangan Perjuangan Rakyat untuk Reformasi Total (PRRT). Proses regenerasi kepemimpinan dari Bambang DH kepada Whisnu di era 1997, membuat PRRT kian menguat sebagai wadah para aktivis kampung, dan akademisi kampus yang berjuang dibawah higemoni orde baru, kala itu.

(Baca juga: Janda Muda Ditemukan Tewas Bersimbah Darah dengan Leher Digorok )

Sebagai organisasi eksternal PDIP yang melegitimasi kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, komando Whisnu Sakti Buana menjadi pondasi yang kian menguat. Tidak hanya skala Surabaya, melainkan hingga Jawa Timur keseluruhan.

"PRRT adalah kawah Candradimukanya, para aktivis yang saat ini menjadi kader-kader PDIP maupun menjadi kepala daerah baik bupati atau wali kota di Jatim," terang mantan Sekretaris PRRT Jawa Timur, Sukadar.

Masih segar dalam ingatan Sukandar, tentang kiprah WS ( Whisnu Sakti Buana ) saat memegang tongkat komando PRRT. Legislator DPRD Kota Surabaya ini, punya kesan mendalam tentang sosok putra mantan Sekjen DPP PDIP, Sutjipto ini.

Sebagai seorang pemimpin PRRT, Whisnu Sakti Buana adalah sosok yang mewarisi gaya kepemimpinan sang ayah. Terlebih darah muda politisi yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya ini, saat itu adalah sebagai panglima di segala medan politik bagi PRRT.

(Baca juga: 199 Santri Positif COVID-19, 6 Ribu Santri Darussalam Diswab )

Dikatakan Sukadar, meski organisasi tersebut di luar partai namun barisan-barisan loyalis dan militan Whisnu Sakti Buana merupakan bemper yang menyatu dengan kekuatan rakyat, dan berhadapan langsung dengan penguasa.

Gerakan-gerakan di bidang kesehatan masyarakat, misalnya. Whisnu Sakti Buana aktif mengomando adanya program kesehatan bagi warga secara gratis. "Saya bilang warga Kota Surabaya. Jadi bukan hanya warga Pandegiling saja," imbuh Sukadar.

Bahkan, dalam setiap adanya peristiwa bencana alam. Instruksi Whisnu Sakti Buana bagi seluruh anggota PRRT wajib untuk terjun langsung. Secara keseluruhan Jawa Timur sudah membasis, hingga wilayah Semarang, Jawa Tengah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1601 seconds (0.1#10.140)