Sadis! Siswa MTs di Semarang Dibully Kakak Kelas, Disetrika hingga Alami Luka Bakar
loading...
A
A
A
SEMARANG - Dunia pendidikan di tanah air kembali tercoreng dengan aksi bullying antar siswa. Kali ini, aksi bullying terjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Korbannya D siswa berusia 14 tahun yang duduk di bangku kelas 8.
Korban D mengalami luka bakar serius di bagian lengan dan dada setelah ditempeli setrika panas oleh rekannya. Diduga, aksi saling ejek dengan memanggil nama orang tua menjadi penyebab penganiayaan antar siswa itu terjadi.
Korban mengalami luka bakar di bagian lengan dan dada setelah disetrika oleh temannya.
Menurut Wakil Kepala Sekolah MTSN Amin Mustofa mengatakan, aksi penganiayaan bermula saat korban dan pelaku tengah shalat magrib di sekolah. "Benar, kasus bully antar siswa," kata Amin.
Korban yang telah selesai lebih dahulu mencoba bersalaman dengan pelaku namun tidak direspon karena pelaku belum menyelesaikan shalatnya. Rupanya salah paham tersebut berlanjut hingga ke dalam kamar saat keduanya dan siswa lainnya tengah bersiap untuk pelajaran mengaji.
Tak disangka, pelaku berinisial F yang juga siswa kelas 8 asal Bali tega menempelkan setrika panas ke tubuh korban sebanyak tiga kali. Pelaku juga sempat mengancam korban dan teman lainnya yang melihat langsung kejadian tersebut jika mengadu kepada guru.
Dengan luka bakar serius, korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Selain ketegangan sebelumnya, penganiayaan juga diduga dipicu aksi saling ejek antar keduanya dengan memanggil nama orang tua.
Akibat kejadian tersebut, oran tua korban telah melapor ke Polres Semarang dan kasusnya kini tengah ditangani penyidik.
Korban D mengalami luka bakar serius di bagian lengan dan dada setelah ditempeli setrika panas oleh rekannya. Diduga, aksi saling ejek dengan memanggil nama orang tua menjadi penyebab penganiayaan antar siswa itu terjadi.
Korban mengalami luka bakar di bagian lengan dan dada setelah disetrika oleh temannya.
Menurut Wakil Kepala Sekolah MTSN Amin Mustofa mengatakan, aksi penganiayaan bermula saat korban dan pelaku tengah shalat magrib di sekolah. "Benar, kasus bully antar siswa," kata Amin.
Korban yang telah selesai lebih dahulu mencoba bersalaman dengan pelaku namun tidak direspon karena pelaku belum menyelesaikan shalatnya. Rupanya salah paham tersebut berlanjut hingga ke dalam kamar saat keduanya dan siswa lainnya tengah bersiap untuk pelajaran mengaji.
Tak disangka, pelaku berinisial F yang juga siswa kelas 8 asal Bali tega menempelkan setrika panas ke tubuh korban sebanyak tiga kali. Pelaku juga sempat mengancam korban dan teman lainnya yang melihat langsung kejadian tersebut jika mengadu kepada guru.
Dengan luka bakar serius, korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Selain ketegangan sebelumnya, penganiayaan juga diduga dipicu aksi saling ejek antar keduanya dengan memanggil nama orang tua.
Akibat kejadian tersebut, oran tua korban telah melapor ke Polres Semarang dan kasusnya kini tengah ditangani penyidik.
(ams)