Nelayan Tewas Diterkam Buaya di Pantai Pasir Putih, Polres Belu Ungkap Kronologinya
loading...
A
A
A
BELU - Seorang nelayan Kabupaten Belu tewas diterkam buaya saat mencari ikan di sekitar pantai Seroja, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Sabtu (18/5/2024) Malam. Korban bernama Laurensius Lau (51) warga Dusun Weain, Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Korban meninggal dengan luka gigitan rusuk kiri, tangan kiri patah dan belakang luka. “Korban berhasil ditemukan dan sudah meninggal sekitar 500 meter dari lokasi kejadian,” kata Kapolsek Tasi Feto Timur, Ipda Yusran, Minggu (19/5/2024).
Berlandaskan Informasi yang diperoleh dari para saksi, penyerangan buaya tersebut terjadi di Pantai Seroja, Dusun Motaain perbatasan dengan Desa Kenebibi, Kakuluk Mesak, pada Sabtu 18 Mei 2024 pukul 19.00 Wita.
Ipda Yusran menuturkan, dari keterangan dua saksi, Olandino da Silva dan Dominikus Siku, kejadian berawal ketika pada pukul 12.00 Wita, korban dan kedua saksi pergi ke pantai Seroja untuk menangkap ikan (pukat ikan). Sekitar pukul 19.00 Wita, korban bersama saksi menarik pukat.
Ketika menarik pukat, saksi Olandino melihat buaya yang datang ke arah mereka. Korban bersama kedua saksi lari mengamankan diri dengan memanjat pohon bakau.
Saksi Olandino dan korban memanjat 1 pohon bakau yang sama, dengan posisi saksi Olandino di atas (ketinggian) sedangkan korban di bawah. “Buaya menerkam perut sebelah kiri korban, sehingga terjatuh dalam air,” kata Ipda Yusran.
Lalu buaya menyeret korban dari lokasi kejadian sejauh sekitar 500 meter yang memiliki kedalaman air setinggi lutut orang dewasa. Melihat kejadian tersebut kedua saksi berteriak meminta bantuan, sehingga nelayan yang berada di sekitar TKP berdatangan.
Namun, mereka tidak bisa menolong korban karena takut. Lalu saksi Olandino mendatangi keluarga korban di Sukaerlaran memberitahukan kejadian itu.
Mendapat informasi tersebut keluarga korban menggunakan perahu ke TKP. Setibanya di lokasi keluarga korban berhasil mengamankan korban dengan cara memukul buaya dengan menggunakan tali gewang sehingga buaya tersebut melepas gigitan.
Setelah ditemukan, Kepolisian setempat langsung melakukan olah TKP. Selanjutnya jasad korban Laurensius oleh keluarga dan kerabat langsung dibawa ke rumah duka di Sukaerlaran.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
Korban meninggal dengan luka gigitan rusuk kiri, tangan kiri patah dan belakang luka. “Korban berhasil ditemukan dan sudah meninggal sekitar 500 meter dari lokasi kejadian,” kata Kapolsek Tasi Feto Timur, Ipda Yusran, Minggu (19/5/2024).
Berlandaskan Informasi yang diperoleh dari para saksi, penyerangan buaya tersebut terjadi di Pantai Seroja, Dusun Motaain perbatasan dengan Desa Kenebibi, Kakuluk Mesak, pada Sabtu 18 Mei 2024 pukul 19.00 Wita.
Ipda Yusran menuturkan, dari keterangan dua saksi, Olandino da Silva dan Dominikus Siku, kejadian berawal ketika pada pukul 12.00 Wita, korban dan kedua saksi pergi ke pantai Seroja untuk menangkap ikan (pukat ikan). Sekitar pukul 19.00 Wita, korban bersama saksi menarik pukat.
Ketika menarik pukat, saksi Olandino melihat buaya yang datang ke arah mereka. Korban bersama kedua saksi lari mengamankan diri dengan memanjat pohon bakau.
Saksi Olandino dan korban memanjat 1 pohon bakau yang sama, dengan posisi saksi Olandino di atas (ketinggian) sedangkan korban di bawah. “Buaya menerkam perut sebelah kiri korban, sehingga terjatuh dalam air,” kata Ipda Yusran.
Lalu buaya menyeret korban dari lokasi kejadian sejauh sekitar 500 meter yang memiliki kedalaman air setinggi lutut orang dewasa. Melihat kejadian tersebut kedua saksi berteriak meminta bantuan, sehingga nelayan yang berada di sekitar TKP berdatangan.
Namun, mereka tidak bisa menolong korban karena takut. Lalu saksi Olandino mendatangi keluarga korban di Sukaerlaran memberitahukan kejadian itu.
Mendapat informasi tersebut keluarga korban menggunakan perahu ke TKP. Setibanya di lokasi keluarga korban berhasil mengamankan korban dengan cara memukul buaya dengan menggunakan tali gewang sehingga buaya tersebut melepas gigitan.
Setelah ditemukan, Kepolisian setempat langsung melakukan olah TKP. Selanjutnya jasad korban Laurensius oleh keluarga dan kerabat langsung dibawa ke rumah duka di Sukaerlaran.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
(wib)