Singasari Disatukan lagi oleh Ranggawuni dan Mahisa Campaka usai Konflik Keluarga Turun-temurun
loading...
A
A
A
Berulang kali nama Panji Patipati disebut dalam piagam. Menurut Piagam Pananggungan (1296 A.D.), Panji Patipati yang bergelar Mpu Kapat, diangkat sebagai dharmmadyaksa kasaiwan pada zaman pemerintahan Kertanagara.
Hubungan mesra antara Panji Patipati dan Wisnu-Wardhana serta Narasingamurti dipiara baik sampai keturunan mereka.
Daerah Kutaraja, yang bertambah hari bertambah makmur, berganti nama Singasari pada tahun Saka 1176 (1254 A.D.) bertepatan dengan penobatan putera Wisnuwardhana yang bernama Sri Lokawijaya sebagai raja bertegak dengan nama abhiseka Sri Kertanagara, juga terkenal sebagai Siwa-Budha.
Demi memajukan kemakmuran negara, Wisnuwardhana membuat pelabuhan di Sungai Brantas, dekat Kota Mojokerto, terkenal dengan nama Canggu. Peresmian pembukaannya dilakukan pada tahun Saka 1193.
Menurut Pararaton, setahun sesudah Wisnuwardhana mangkat sebagaimana dicatatkan pada Nagarakretagama.
Sosoknya dicandikan di Waleri dengan lambang Arca Siwa, dan di Jajagu atau Candi Jago, dengan lambang Arca Budha. Pada tahun yang sama, Bhatara Narasingamurti pun pulang ke Surapada, dicandikan di Kumeper dengan lambang arca Siwa.
Lihat Juga: Kisah Cinta Dyah Pitaloka Citraresmi, Pilih Hayam Wuruk dan Tak Mau Dinikahkan dengan Sesama Sunda
Hubungan mesra antara Panji Patipati dan Wisnu-Wardhana serta Narasingamurti dipiara baik sampai keturunan mereka.
Daerah Kutaraja, yang bertambah hari bertambah makmur, berganti nama Singasari pada tahun Saka 1176 (1254 A.D.) bertepatan dengan penobatan putera Wisnuwardhana yang bernama Sri Lokawijaya sebagai raja bertegak dengan nama abhiseka Sri Kertanagara, juga terkenal sebagai Siwa-Budha.
Demi memajukan kemakmuran negara, Wisnuwardhana membuat pelabuhan di Sungai Brantas, dekat Kota Mojokerto, terkenal dengan nama Canggu. Peresmian pembukaannya dilakukan pada tahun Saka 1193.
Menurut Pararaton, setahun sesudah Wisnuwardhana mangkat sebagaimana dicatatkan pada Nagarakretagama.
Sosoknya dicandikan di Waleri dengan lambang Arca Siwa, dan di Jajagu atau Candi Jago, dengan lambang Arca Budha. Pada tahun yang sama, Bhatara Narasingamurti pun pulang ke Surapada, dicandikan di Kumeper dengan lambang arca Siwa.
Lihat Juga: Kisah Cinta Dyah Pitaloka Citraresmi, Pilih Hayam Wuruk dan Tak Mau Dinikahkan dengan Sesama Sunda
(shf)