Kampung Al-Munawwar, Jejak Etnis Yaman di Kota Palembang
loading...
A
A
A
Menurut Bagir yang mendiami rumah darat bersama beberapa keluarga lainnya, selain beberapa rumah yang berusia ratusan tahun terdapat beberapa rumah yang dibangun warga.
Menurutnya ada sekitar 30 kepala keluarga dengan sekitar 300 jiwa di Kampung Al-Munawwar. Mereka semua mempunyai tali darah persaudaraan karena aturan perempuan yang tidak membolehkan menikah dengan orang di luar kampung. (Baca juga: Jejak Persinggahan Sang Proklamator di Tanah Bumi Sriwijaya)
Aturan itu hanya berlaku untuk perempuan. Para pria tetap boleh menikahi perempuan di luar kampung namun tetap saja darah Arabnya masih kental dari garis keturunan sang ayah. (Baca juga: Ki Ageng Wonokusumo, Tokoh Islam Ditakuti Belanda, Adzan di Bukit Terdengar Keseluruh Penjuru
Kampung ini selain menyajikan bangunan tua dan bersejarah, juga menyajikan pemandangan langsung ke arah Sungai Musi lengkap dengan jembatan Ampera ketika menoleh ke kiri dan Musi IV jika menoleh ke kanan.
Menurutnya ada sekitar 30 kepala keluarga dengan sekitar 300 jiwa di Kampung Al-Munawwar. Mereka semua mempunyai tali darah persaudaraan karena aturan perempuan yang tidak membolehkan menikah dengan orang di luar kampung. (Baca juga: Jejak Persinggahan Sang Proklamator di Tanah Bumi Sriwijaya)
Aturan itu hanya berlaku untuk perempuan. Para pria tetap boleh menikahi perempuan di luar kampung namun tetap saja darah Arabnya masih kental dari garis keturunan sang ayah. (Baca juga: Ki Ageng Wonokusumo, Tokoh Islam Ditakuti Belanda, Adzan di Bukit Terdengar Keseluruh Penjuru
Kampung ini selain menyajikan bangunan tua dan bersejarah, juga menyajikan pemandangan langsung ke arah Sungai Musi lengkap dengan jembatan Ampera ketika menoleh ke kiri dan Musi IV jika menoleh ke kanan.
(boy)