Jejak Persinggahan Sang Proklamator di Tanah Bumi Sriwijaya

Senin, 30 Maret 2020 - 05:00 WIB
Jejak Persinggahan Sang Proklamator di Tanah Bumi Sriwijaya
Jejak Persinggahan Sang Proklamator di Tanah Bumi Sriwijaya
A A A
Penjuangan Soekarno dalam menggapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia membuatnya kerap diasingkan oleh Belanda ke berbagai daerah. Salah satu tempat yang menjadi persinggahannya dikala dibuang ke pengasingan adalah Palembang.

Namun, Kota Palembang bukanlah tempat pengasingan Soekarno, melainkan tempat sang proklamator singgah saat melarikan diri dari Bengkulu menuju ke Jakarta. Pelarian bung Karno ini dibantu oleh seorang tokoh Palembang yang bernama HM Azharie.

HM Azharie adalah seorang saudagar kopi yang kerap bepergian ke daerah hulu Musi untuk mengumpulkan kopi, salah satunya adalah Kepahiang, Bengkulu. Di sinilah HM Azharie akhirnya berkenalan dengan Soekarno dan kemudian berteman akrab. HM Azharie adalah sosok yang bertanggung jawab dalam usaha penting mengeluarkan Soekarno dari Bengkulu dan mengantarnya ke Jakarta.

Upaya penyelundupan Soekarno itu dilakukan HM Azharie pada tahun 1942. Dia membawa Soekarno ke Palembang, konon Soekarno disembunyikan dari Belanda di dalam kapal pembawa kopi dari Ulu Musi. Tiba di Palembang, Soekarno menginap di rumah HM Azharie di daerah kampung 2 Ulu.

Cucu HM Azharie Nur Ellis yang tinggal di rumah itu kelak akan mengingat sebuah ranjang besi berpegas yang tersimpan di kamar kakeknya. "Kata orang tua kami itu dulu ranjang disini dipakai tidur oleh Presiden Pertama Soekarno," katanya kepada SINDOnews.

Dari penuturan warga kampung 2 Ulu lainnya, setiap malam Soekarno selalu beristirahat di rumah HM Azharie yang berada sekitar 50 meter dari Sungai Musi, sementara setiap siang hari Sang Proklamator berada di rumah lainnya yang berada tepat di tepi Sungai Musi sambil menunggu aba-aba berangkat dari HM Azharie.

Setelah beberapa lama akhirnya waktu yang dinanti tiba. Soekarno kemudian mendapat mendapatkan kesempatan untuk berangkat Dia langsung menaiki perahu kecil di 2 Ulu menuju pelabuhan besar di 3 Ilir yang berada di seberang 2 Ulu. Dari sana, Soekarno lalu menumpang kapal Phinisi yang membawanya ke Jakarta.

Kebaikan hati HM Azharie ini rupanya membekas pada diri Soekarno. Setelah Indonesia merdeka, Soekarno mengundang HM Azharie dan Maryam sang istri ke Jakarta. Pada dekade 2000-an, giliran putri Soekarno yaitu Megawati yang berkunjung ke rumah HM Azharie dan disambut oleh anak-anak dan cucu-cucu mendiang.

Bagi wisatawan yang ingin melakukan napak tilas keberadaan Soekarno di Palembang bisa berkunjung ke kampung 2 Ulu ini dengan dua cara. Pertama melalui jalur air dengan menumpang perahu dari Benteng Kuto Besak. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 10 menit.

Kedua, melalui jalur darat melalui jalan menuju ke Stasiun Kereta Api Kertapati namun harus berbalik arah saat bertemu Jembatan Ogan, lalu masuk ke jalan pertama di sisi kiri jalan. Jalur yang ini memakan waktu sekitar 30 menit.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5903 seconds (0.1#10.140)