MeGe Prioritaskan Fondasi Papua Tengah untuk Generasi Mendatang
loading...
A
A
A
Sementara itu, calon wakil gubernur Deinas Geley berkomitmen untuk membangun sekolah satu atap yang menggabungkan pendidikan dasar hingga menengah di satu lokasi strategis.
“Kita akan bangun di tempat yang bagus supaya guru-guru itu berkumpul di situ, dan anak-anak bisa bersekolah dengan lebih baik,” ujarnya.
Meki menambahkan bahwa tujuh titik sekolah di Papua Tengah akan dihidupkan kembali, lengkap dengan fasilitas memadai dan insentif guru yang sesuai. “Fasilitas kita bangun, guru kita kasih insentif yang cukup,” ungkapnya.
Bahkan, MeGe berencana merekrut tenaga pengajar asli Papua untuk ditempatkan di daerah-daerah konflik, dengan gaji dan insentif yang setara. Di sektor pendidikan, Meki Nawipa menyoroti pentingnya membangun sumber daya manusia.
”Saya sudah pernah membuat Paud, SD, SMP di tujuh titik. Kami mengontrak guru. Ada 3 ribu anak Paniai yang mendapat pendidikan bagus selama saya menjadi bupati,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa pendidikan berintegritas harus dimulai dari tingkat yang paling dasar, yakni pendidikan anak usia dini, hingga universitas. “Jika tidak dibangun dari bawah, orang itu sudah tidak bisa diubah. Sudah susah,” kata Meki Nawipa.
MeGe juga merencanakan kerja sama erat dengan pemerintah daerah, khususnya para bupati yang memiliki kewenangan di sektor pendidikan. “Kita akan kerja sama dengan bupati. Saat bupati butuh guru, maka kami akan kirim sesuai kebutuhan,” pungkasnya.
Dengan visi membangun Papua Tengah yang berdaya saing dan berkelanjutan, MeGe berharap dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya hadir untuk masa kini, tetapi juga meletakkan fondasi untuk generasi mendatang.
“Kita akan bangun di tempat yang bagus supaya guru-guru itu berkumpul di situ, dan anak-anak bisa bersekolah dengan lebih baik,” ujarnya.
Meki menambahkan bahwa tujuh titik sekolah di Papua Tengah akan dihidupkan kembali, lengkap dengan fasilitas memadai dan insentif guru yang sesuai. “Fasilitas kita bangun, guru kita kasih insentif yang cukup,” ungkapnya.
Bahkan, MeGe berencana merekrut tenaga pengajar asli Papua untuk ditempatkan di daerah-daerah konflik, dengan gaji dan insentif yang setara. Di sektor pendidikan, Meki Nawipa menyoroti pentingnya membangun sumber daya manusia.
”Saya sudah pernah membuat Paud, SD, SMP di tujuh titik. Kami mengontrak guru. Ada 3 ribu anak Paniai yang mendapat pendidikan bagus selama saya menjadi bupati,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa pendidikan berintegritas harus dimulai dari tingkat yang paling dasar, yakni pendidikan anak usia dini, hingga universitas. “Jika tidak dibangun dari bawah, orang itu sudah tidak bisa diubah. Sudah susah,” kata Meki Nawipa.
MeGe juga merencanakan kerja sama erat dengan pemerintah daerah, khususnya para bupati yang memiliki kewenangan di sektor pendidikan. “Kita akan kerja sama dengan bupati. Saat bupati butuh guru, maka kami akan kirim sesuai kebutuhan,” pungkasnya.
Dengan visi membangun Papua Tengah yang berdaya saing dan berkelanjutan, MeGe berharap dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya hadir untuk masa kini, tetapi juga meletakkan fondasi untuk generasi mendatang.
(ams)