Aksi Senyap Jenderal Kopassus Sutiyoso Lumpuhkan Pentolan GAM Tanpa Baku Tembak

Kamis, 10 Oktober 2024 - 06:07 WIB
loading...
A A A
Detik demi detik berlalu, ketegangan kian meningkat. Hingga akhirnya, Usman keluar bersama pengusaha dan sekretarisnya. Usman sempat ragu ketika melihat Sutiyoso, yang berpura-pura menjadi sopir.

Namun, pengusaha tersebut, sesuai arahan Sutiyoso, dengan cepat menjelaskan bahwa Sutiyoso adalah sopir barunya. Usman pun masuk ke dalam mobil tanpa kecurigaan. Setelah mobil mulai berjalan, Sutiyoso memberi kode rahasia dengan mengedipkan lampu mobil dua kali.

Itu adalah sinyal bagi Kapten Lintang dan pasukan yang mengikuti mereka dari belakang. Pasukan intelijen segera memepet mobil dan menghentikan laju kendaraan. Dalam waktu singkat, mereka masuk ke dalam mobil dan langsung memborgol Usman.

Saat itu, Usman masih belum menyadari bahwa dirinya telah ditangkap oleh militer Indonesia. Ia bahkan mengira dirinya sedang dirampok. Namun, kenyataannya, ia telah jatuh ke dalam jebakan yang dirancang rapi oleh Sutiyoso.

Usman kemudian dibawa ke Guest House Hotel Iskandar Muda untuk diinterogasi. Dari Usman, Sutiyoso berhasil mendapatkan berbagai informasi berharga mengenai petinggi GAM lainnya, termasuk informasi tentang Hasan Tiro.

Berkat informasi dari Usman, Sutiyoso berhasil melakukan penyergapan besar-besaran terhadap para petinggi GAM lainnya di Pidie. Para menteri GAM, gubernur wilayah Pidie, dan staf-staf penting lainnya berhasil ditangkap.

Sebagian dari mereka menyerahkan diri, sedangkan yang lainnya ditangkap dalam operasi pengepungan yang disusun dengan sangat hati-hati. Namun, meskipun operasi ini sukses besar, Hasan Tiro, sang pemimpin utama GAM, berhasil melarikan diri ke Malaysia.

Ia meloloskan diri melalui jalur pantai utara yang tidak dijaga ketat oleh aparat keamanan. Hasan Tiro dianggap sebagai wali oleh sebagian besar masyarakat Aceh, sehingga keberadaannya selalu dijaga dengan baik oleh penduduk setempat.

Selama 10 bulan operasi di Aceh, Sutiyoso dan pasukannya hampir tidak pernah melepaskan tembakan, kecuali satu peluru yang digunakan untuk melumpuhkan juru masak Hasan Tiro. Hal itu menunjukkan betapa briliannya Sutiyoso dalam menjalankan operasi intelijen.

Operasi yang berhasil ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Pangdam Iskandar Muda, Brigjen TNI RA Saleh, dan mengukuhkan reputasi Sutiyoso sebagai “Jenderal Lapangan” yang sangat berani dan cerdas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)