Paslon Jagoan Partai Perindo Luthfi - Wahid Bakal Terbitkan Kartu Lotim Pintar dan Sehat
loading...
A
A
A
Warga miskin yang belum terlayani soal kesehatannya karena kartu KIS yang diterbitkan pemerintah pusat.
“Kita akan terbitkan kartu Lotim sehat (KLS) versi daerah dengan talangan APBD Lotim bagi masyarakat yang belum terakses layanan kesehatan,’’ ucap cucu pahlawan nasional almagfurulahu maulanasyeikh TGKHM. Zainuddin Abdul Madjid ini.
“Sehingga tidak perlu lagi kita mendengar adanya diskriminasi pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) di Lombok Timur,’’ tambah mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Pendataan yang dilakukan oleh para relawan secara lebih dini tersebut, kata Syamsul Luthfi, akan bisa melengkapi dan menyempurnakan data-data yang telah ada di pemerintah daerah.
‘’Sehingga kalau nanti Luthfi – Wahid ditakdirkan memimpin Lombok Timur, maka akan lebih gampang untuk merealisasikan program tersebut, mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaannya tidak akan menimbulkan kecemburuan,’’ ucapnya.
Soal volume terbatas anggaran yang ditransfer oleh pemerintah pusat, demikian Luthfi yang juga mantan Ketua DPRD Lombok Timur dan Wakil Bupati Lotim ini, pihaknya memiliki pengalaman masalah dinamika penganggaran di pemerintah pusat.
Tidak semata berharap transfer anggaran dari pemerintah pusat dan tak perlu mengandalkan pinjaman atau utang banyak-banyak dari pusat pula, kata Luthfi, kepemimpinan Lombok Timur akan diikhtiarkan untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
“Pada lima tahun kepemimpinan Luthfi – Wahid, Insya Allah, akan diikhtiarkan untuk memperoleh PAD hingga Rp1 triliun,’’ katanya, dan tentu saja PAD dimaksud untuk menambah sharing anggaran program yang dialokasikan pemerintah pusat di Lombok Timur.
Baca Juga
“Kita akan terbitkan kartu Lotim sehat (KLS) versi daerah dengan talangan APBD Lotim bagi masyarakat yang belum terakses layanan kesehatan,’’ ucap cucu pahlawan nasional almagfurulahu maulanasyeikh TGKHM. Zainuddin Abdul Madjid ini.
“Sehingga tidak perlu lagi kita mendengar adanya diskriminasi pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) di Lombok Timur,’’ tambah mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Pendataan yang dilakukan oleh para relawan secara lebih dini tersebut, kata Syamsul Luthfi, akan bisa melengkapi dan menyempurnakan data-data yang telah ada di pemerintah daerah.
‘’Sehingga kalau nanti Luthfi – Wahid ditakdirkan memimpin Lombok Timur, maka akan lebih gampang untuk merealisasikan program tersebut, mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaannya tidak akan menimbulkan kecemburuan,’’ ucapnya.
Soal volume terbatas anggaran yang ditransfer oleh pemerintah pusat, demikian Luthfi yang juga mantan Ketua DPRD Lombok Timur dan Wakil Bupati Lotim ini, pihaknya memiliki pengalaman masalah dinamika penganggaran di pemerintah pusat.
Tidak semata berharap transfer anggaran dari pemerintah pusat dan tak perlu mengandalkan pinjaman atau utang banyak-banyak dari pusat pula, kata Luthfi, kepemimpinan Lombok Timur akan diikhtiarkan untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
“Pada lima tahun kepemimpinan Luthfi – Wahid, Insya Allah, akan diikhtiarkan untuk memperoleh PAD hingga Rp1 triliun,’’ katanya, dan tentu saja PAD dimaksud untuk menambah sharing anggaran program yang dialokasikan pemerintah pusat di Lombok Timur.
(ams)