Kisah Panembahan Senopati Kehilangan Kuda Kesayangan usai Pertempuran di Madiun
loading...
A
A
A
Awalnya Panembahan Senopati terlebih dahulu menyerang pasukan Ponorogo. Pada hari berikutnya terjadi pertempuran melawan Pangeran Surabaya dan pengikutnya.
Mereka itu menyeberang sungai, tempat pasukan Panembahan Senopati sudah menunggunya dalam posisi yang baik.
Pangeran Mangkubumi di sayap kiri, Pangeran Singasari dengan pasukan Demak di sayap kanan, Adipati Mandaraka dengan para adipati dari Pati dan Pajang di tengah. Panembahan Senopati memerintahkan pasukan tengah menunggu, sedangkan sayap kiri dan kanan bergerak maju.
Panembahan Senopati dengan 100 orang pasukan berkuda menyerang musuh yang bergerak maju dari belakang. Dengan siasat itu seluruh tentara Jawa Timur digempur habis.
Setelah itu pasukan Mataram bergerak maju menuju keraton. Konon para pertempuran itu pasukan Kerajaan Mataram menang mutlak karena pusaka keris dan tombaknya.
Lihat Juga: Bisikan Gaib ke Pangeran Diponegoro saat Bersemedi yang Datang pada 21 Ramadan untuk Lakukan Perlawanan
Mereka itu menyeberang sungai, tempat pasukan Panembahan Senopati sudah menunggunya dalam posisi yang baik.
Pangeran Mangkubumi di sayap kiri, Pangeran Singasari dengan pasukan Demak di sayap kanan, Adipati Mandaraka dengan para adipati dari Pati dan Pajang di tengah. Panembahan Senopati memerintahkan pasukan tengah menunggu, sedangkan sayap kiri dan kanan bergerak maju.
Panembahan Senopati dengan 100 orang pasukan berkuda menyerang musuh yang bergerak maju dari belakang. Dengan siasat itu seluruh tentara Jawa Timur digempur habis.
Setelah itu pasukan Mataram bergerak maju menuju keraton. Konon para pertempuran itu pasukan Kerajaan Mataram menang mutlak karena pusaka keris dan tombaknya.
Lihat Juga: Bisikan Gaib ke Pangeran Diponegoro saat Bersemedi yang Datang pada 21 Ramadan untuk Lakukan Perlawanan
(shf)