Ini Hasil Prarekonstruksi Penembakan di Depan Kampus Unpad

Kamis, 27 Agustus 2020 - 09:15 WIB
loading...
Ini Hasil Prarekonstruksi...
Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmanto. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Coblong melakukan prarekonstruksi kasus penembakan di depan kampus Unpad, tepatnya perempatan Jalan Dipatiukur-Teuku Umar, Kota Bandung, Jawa Barat .

Hasilnya, keterangan dari korban dan saksi yang bisa dijadikan petunjuk sedikit. Selain itu, di lokasi kejadian tak ada closed circuit television (CCTV) atau kamera pengintai. (BACA JUGA: Lapor Polisi, Korban Aksi Koboi Berharap Pelaku Tertangkap dan Dihukum Berat )

"Kami telah melakukan prarekonstruksi. Keterangan dari korban yang bisa diambil sangat sedikit. Saksi-saksi juga sedikit. Pelaku menggunakan masker," kata Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmanto. (BACA JUGA: Ini Kronologi Aksi Koboi di Depan Kampus Unpad, Korban Yoga Ditembak 3 Kali )

Meski begitu, ujar Kapolsek, Unit Reskrim Polsek Coblong bertekad mengungkap dan menuntaskan kasus yang terjadi pada Senin (24/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIB ini, sekaligus meringkus para pelakunya yang berjumlah empat orang. "Kami masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus penembakan ini," ujar Kapolsek. (BACA JUGA: Rangga Nyesel Sunda Empire Bikin Gaduh tapi Tak Ngaku Salah, Ini Alasannya )

Seperti diberitakan sebelumnya, Yoga Novan Yasin (23) dan Qataz, menjadi korban aksi koboi empat pria tak dikenal di depan kampus Unpad pada Senin (24/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIB. Akibat peristiwa itu, korban Yoga mengalami luka di bagian wajah, tepatnya dekat hidung. Yoga melaporkan tindak kriminal yang dialaminya ke Polsek Coblong pada Selasa (25/8/2020) malam.

Yoga mengaku tidak kenal dengan pelaku. Bahkan tidak pernah bertemu atau bersinggungan dengan para penjahat itu. "Enggak (kenal) Kang. Ïni (penembakan) random (acak). Saya berharap pelaku tertangkap dan dihukum seberat-beratnya. Takut ada korban lain," kata Yoga.

korban Yoga menuturkan kronologi kejadian yang nyaris merenggut nyawanya itu. Yoga mengatakan, sebelum kejadian, dia bersama temannya hendak pulang setelah mengunjungi angkringan di depan Kampus Unpad.

Baru melaju sekitar 20-30 dari angkringan, Korban Yoga dan temannya dihadang oleh pelaku yang mengendarai motor N-Max dan Beat warna hitam. Entah apa sebabnya, salah seorang pelaku menendang motor korban dan menodongkan pistol ke arah Yoga.

Kemudian Yoga berhenti dan bertanya "Ada apa?" ke pelaku. Namun bukannya dijawab, pelaku memukul kepala korban memakai senjata gagang tersebut.

"Pelaku empat orang. Mereka menghampiri dan menodongkan pistol ke wajah saya. Pelaku juga memukul kepala saya menggunakan pistol itu sehingga kepala saya berdarah," kata Yoga, Selasa (25/8/2020).

Selain menodongkan pistol, pelaku juga menyandera teman Yoga. Spontan Yoga berusaha menolong temannya. "Teman saya disandra dan juga ditodong pistol di bagian kening. Kemudian, saya menolong teman saya," ujar dia.

"Saya pegang tangan pelaku yang mau nembak teman saya. Namun, pelaku lain menembakan senjatanya ke arah wajah saya. Jarak tembakannya kurang dari 5 sentimeter (cm) dari wajah saya. Tembakan terdengar 3 kali dan pelaku juga menembak bagian punggung dan kaki saya," tutur Yoga.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1759 seconds (0.1#10.140)