Distribusi Air Bersih PDAM Tak Lancar, Warga Wajo Mengeluh
loading...
A
A
A
WAJO - Pelanggan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Wajo mengeluh. Distribusi air bersih ke rumah mereka tidak lancar. Akibatnya, kebutuhan air bersih di rumah tangga mereka tak terpenuhi.
Keluhan itu salah satunya datang dari Andi Pajung Peroe, warga Perumnas Atakkae. Gara-gara distribusi air yang tidak lancar, dan terkadang tidak mengalir, ia terpaksa membeli air galon demi mencukupi kebutuhan air bersih keluarganya.
Iapun tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya terhadap manajamen PDAM Kabupaten Wajo. Sebab menurutnya, apa yang ia alami sudah berulang kali terjadi. Namun hingga saat ini, PDAM belum mampu mengatasi masalah distribusi air bersih ini.
"Tidak ada harapan dinda, tidak bisa diharap air dari PDAM, nanti jam 2 malam baru mengalir. Di rumah setiap hari kami beli air galon untuk mencukupi kebutuhan air bersih," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (26/8/2020).
Keluhan pelanggan juga disampaikan di media sosial Facebook dalam beberapa hari terakhir. Mereka menyampaikan kritik yang dengan sama Andi Pajung Peroe, soal distribusi air yang tak lancar.
Abdul Rahman Abbas, warga BTN Tae meminta pengaturan distribusi air PDAM di wilayahnya dievaluasi. Sebab sangat merugikan dirinya sebagai pelanggan.
"Kacau pelanggan jadi korban, sebaiknya pendistribusiannya dievalusi," tulisnya.
Senada, Ratna AB, warga BTN Grand Hill 3, menuliskan di akun Facebooknya , bahwa dulu air PDAM mengalir sesudah Magrib, sekarang baru mengalir pukul 12 malam, itupun hanya 2 jam.
"Belum penuh tempat penampungan air, airnya sudah berhenti mengalir," keluhnya.
Di lain sisi, Direktur PDAM Kabupaten Wajo, Andi Pasennongi menjelaskan, pendistribusian air di wilayah BTN Tae memang sedikit terganggu karena adanya perbaikan.
"Untuk BTN Tae ada perbaikan intake di empat lima," katanya singkat.
Keluhan itu salah satunya datang dari Andi Pajung Peroe, warga Perumnas Atakkae. Gara-gara distribusi air yang tidak lancar, dan terkadang tidak mengalir, ia terpaksa membeli air galon demi mencukupi kebutuhan air bersih keluarganya.
Iapun tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya terhadap manajamen PDAM Kabupaten Wajo. Sebab menurutnya, apa yang ia alami sudah berulang kali terjadi. Namun hingga saat ini, PDAM belum mampu mengatasi masalah distribusi air bersih ini.
"Tidak ada harapan dinda, tidak bisa diharap air dari PDAM, nanti jam 2 malam baru mengalir. Di rumah setiap hari kami beli air galon untuk mencukupi kebutuhan air bersih," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (26/8/2020).
Keluhan pelanggan juga disampaikan di media sosial Facebook dalam beberapa hari terakhir. Mereka menyampaikan kritik yang dengan sama Andi Pajung Peroe, soal distribusi air yang tak lancar.
Abdul Rahman Abbas, warga BTN Tae meminta pengaturan distribusi air PDAM di wilayahnya dievaluasi. Sebab sangat merugikan dirinya sebagai pelanggan.
"Kacau pelanggan jadi korban, sebaiknya pendistribusiannya dievalusi," tulisnya.
Senada, Ratna AB, warga BTN Grand Hill 3, menuliskan di akun Facebooknya , bahwa dulu air PDAM mengalir sesudah Magrib, sekarang baru mengalir pukul 12 malam, itupun hanya 2 jam.
"Belum penuh tempat penampungan air, airnya sudah berhenti mengalir," keluhnya.
Di lain sisi, Direktur PDAM Kabupaten Wajo, Andi Pasennongi menjelaskan, pendistribusian air di wilayah BTN Tae memang sedikit terganggu karena adanya perbaikan.
"Untuk BTN Tae ada perbaikan intake di empat lima," katanya singkat.
(luq)