Kisah Pengkhianatan Berujung Gugurnya 35 Pejuang Kompi Gagak Lodra di Lereng Gunung Bromo

Senin, 26 Agustus 2024 - 08:36 WIB
loading...
A A A
"Yang memberi makanan ke kompi Gagak Lodra itu ternyata mata-mata, dia orang lokal, orang Malang juga. Akhirnya dilaporkan kedudukan Gagak Lodra ini ke Belanda, Belanda ngirim pesawat dari Abdul Rachman Saleh itu, terbaca posisinya," ujarnya.

Pertempuran tak seimbang konon terjadi di lembah tak jauh dari Gunung Bromo, yang saat ini masuk wilayah Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

Pejuang Indonesia dari Kompi Gagak Lodra, konon saat itu berada di area lembah, diserbu pasukan Belanda dari atas perbukitan yang mengelilingi lembah.

"Diserang dari lembah di atas bukit dan dari udara, dikepung di situ. Dari 40 pasukan itu yang lolos penelusuran terbaru cuma lima orang, semuanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalijahe itu. Tempat gugurnya itu terpencar, ada di bawah pohon, di sungai, di lembah, terus dimakamkan jadi satu di Kalijahe itu," jelasnya.

Eko menambahkan, lima orang pasukan yang berhasil lolos itu akhirnya menyeberang ke Probolinggo, melalui hutan belantara di kawasan Gunung Bromo.

Di sana mereka melakukan serangan umum sesuai instruksi dari Jenderal Sudirman, untuk membuat serangan, usai Belanda mengklaim tentara Indonesia tidak ada.

"Mereka yang lolos bergabung dengan pasukan di Probolinggo dan Pasuruan, untuk membuat serangan umum yang diperintahkan Jenderal Sudirman di beberapa tempat," sebutnya.
(shf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2174 seconds (0.1#10.140)