Langkah Mulus Mujiaman Menjadi Calon L2 di Balai Kota
loading...
A
A
A
SURABAYA - Langkah Dirut PDAM Surya Sembada Mujiaman Sukirno untuk memanaskan panggung politik memberikan banyak kejutan di Kota Pahlawan. Namanya yang tak pernah diprediksi malah menjadi pilihan Machfud Arifin untuk menjadi pendampingnya sebagai calon Wakil Wali Kota Surabaya.
Surat pengunduran diri pun sudah dilayangkan sebagai dirut salah satu BUMD potensial di Kota Surabaya. Dalam beberapa tahun terakhir, Mujiaman menjadi nahkoda yang mengatur suplay air bersih ke rumah-rumah warga.
(Baca juga: Tak Jadi Dukung Ahmad Dhani, Gerindra Berubah Haluan Usung Petahana )
Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro sudah menerima surat pengunduran diri Mujiaman Sukirno sebagai Dirut PDAM Surya Sembada. Surat pengunduran diri itu pun sudah dilayangkan ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Benar Dirut PDAM bapak Ir Mujiaman mengundurkan diri sebagai Direktur Utama dan sudah bersurat ke Ibu Wali Kota perhari ini,”kata Hebi, Senin (24/8/2020).
Ia melanjutkan, surat itu pun diproses dengan Perda yang berlaku tentang PDAM. Termasuk menyiapkan pengganti posisi Direktur Utama PDAM. Sebab, posisi dioreksi di PDAM begitu vital untuk bisa tetap menjaga pelayanan pasokan air bersih ke warga.
(Baca juga: Dampak COVID-19, P-APBD Jatim 2020 Turun Rp1,4 Triliun )
“Terkait koordinasi pergantian Direktur Utama PDAM. Kita masih mempunyai tiga direksi. Direktur operasional, distribusi dan keuangan. Nanti kita akan pilih salah satu sebagai direktur utama (Plt),” ucapnya.
Hebi menambahkan, surat pengunduran diri itu yang diberikan Mujiaman tidak menjelaskan alas an utamanya. “Tidak ada dalam surat, alasan beliau mundur. Surat pengunduran diri saja tanpa alasan,” ungkapnya.
Mundurnya Mujiaman, katanya, tentu tidak akan menganggu kinerja PDAM Surya Sembada Surabaya ke depan. Menurutnya PDAM Surya Sembada ialah perusahaan yang professional dengan system yanmg sudah tertata.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sendiri membenarkan adanya surat pengunduran diri Dirut PDAM. Dirinya mengaku sudah menerima surat tersebut di meja kerjanya. Ia pun tidak mempersoalkan keinginan Mujiaman mundur. “Udah kok, suratnya udah ke saya. Ndak apa-apa ya,” kata Risma.
Surat pengunduran diri pun sudah dilayangkan sebagai dirut salah satu BUMD potensial di Kota Surabaya. Dalam beberapa tahun terakhir, Mujiaman menjadi nahkoda yang mengatur suplay air bersih ke rumah-rumah warga.
(Baca juga: Tak Jadi Dukung Ahmad Dhani, Gerindra Berubah Haluan Usung Petahana )
Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro sudah menerima surat pengunduran diri Mujiaman Sukirno sebagai Dirut PDAM Surya Sembada. Surat pengunduran diri itu pun sudah dilayangkan ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Benar Dirut PDAM bapak Ir Mujiaman mengundurkan diri sebagai Direktur Utama dan sudah bersurat ke Ibu Wali Kota perhari ini,”kata Hebi, Senin (24/8/2020).
Ia melanjutkan, surat itu pun diproses dengan Perda yang berlaku tentang PDAM. Termasuk menyiapkan pengganti posisi Direktur Utama PDAM. Sebab, posisi dioreksi di PDAM begitu vital untuk bisa tetap menjaga pelayanan pasokan air bersih ke warga.
(Baca juga: Dampak COVID-19, P-APBD Jatim 2020 Turun Rp1,4 Triliun )
“Terkait koordinasi pergantian Direktur Utama PDAM. Kita masih mempunyai tiga direksi. Direktur operasional, distribusi dan keuangan. Nanti kita akan pilih salah satu sebagai direktur utama (Plt),” ucapnya.
Hebi menambahkan, surat pengunduran diri itu yang diberikan Mujiaman tidak menjelaskan alas an utamanya. “Tidak ada dalam surat, alasan beliau mundur. Surat pengunduran diri saja tanpa alasan,” ungkapnya.
Mundurnya Mujiaman, katanya, tentu tidak akan menganggu kinerja PDAM Surya Sembada Surabaya ke depan. Menurutnya PDAM Surya Sembada ialah perusahaan yang professional dengan system yanmg sudah tertata.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sendiri membenarkan adanya surat pengunduran diri Dirut PDAM. Dirinya mengaku sudah menerima surat tersebut di meja kerjanya. Ia pun tidak mempersoalkan keinginan Mujiaman mundur. “Udah kok, suratnya udah ke saya. Ndak apa-apa ya,” kata Risma.
(msd)