Asal-usul Taksaka, Anak Dewi Kadru dan Kasyapa di Cerita Mahabharata yang Jadi Nama KA Jakarta-Jogja

Rabu, 31 Juli 2024 - 12:42 WIB
loading...
Asal-usul Taksaka, Anak...
Dalam kisah Mahabharata, naga Taksaka terkenal karena membunuh Raja Parikesit dari Hastinapura. Foto/Ilustrasi/Wikimedia
A A A
Rangkaian kereta api Taksaka, yang terdiri dari 8 gerbong kelas eksekutif dengan kapasitas 416 tempat duduk, telah menjadi pilihan utama bagi penumpang yang ingin bepergian antara Yogyakarta dan Jakarta.

Beroperasi sejak 19 September 1999, kereta api ini melayani rute Yogyakarta Tugu-Jakarta Gambir sejauh 517 kilometer dalam waktu sekitar 7 jam. Kemudian pada Oktober 2001, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkenalkan Taksaka II yang menyediakan perjalanan siang hari dari Yogyakarta ke Jakarta dan sebaliknya pada malam hari.

Nama Taksaka diambil dari tokoh mitologi dalam kisah Mahabharata, yang dikenal sebagai ular besar atau naga baik hati dan pengayom. Dalam mitologi Hindu, Taksaka adalah putra Dewi Kadru dan Kashyapa, dan tinggal di Nagaloka bersama saudara-saudaranya seperti Basuki dan Antaboga.

Taksaka juga dikenal dalam mitologi Bali sebagai ular suci yang tinggal di kahyangan, menunjukkan bahwa tidak semua ular memiliki perilaku jahat.



Dalam kisah Mahabharata, Taksaka terkenal karena membunuh Raja Parikesit dari Hastinapura. Ketika Parikesit memasuki pertapaan seorang brahmana bernama Samiti dan tidak mendapatkan respon yang diharapkannya, ia mengalungkan bangkai ular di leher Samiti.

Marah dengan perlakuan ini, putra Samiti, Sang Srenggi, mengutuk Parikesit agar mati digigit ular dalam tujuh hari. Naga Taksaka kemudian ditugaskan untuk melaksanakan kutukan tersebut.

Pada hari ketujuh, Taksaka menyusup ke dalam buah jambu yang diberikan kepada Parikesit oleh seorang brahmana yang menyamar. Ketika Parikesit memakan buah tersebut, Taksaka kembali ke wujud aslinya dan menggigit sang raja, menyebabkan kematiannya.

Putra Parikesit, Janamejaya, yang marah atas kematian ayahnya, mengadakan upacara pengorbanan ular yang hampir memusnahkan Taksaka. Namun, berkat intervensi Sang Astika, upacara tersebut dihentikan dan Taksaka selamat.

Legenda ini menjadi inspirasi nama kereta api Taksaka, mengingat kisah naga yang kuat dan penuh keberanian. Kereta api ini tidak hanya menawarkan perjalanan yang nyaman, tetapi juga membawa penumpangnya melalui rute bersejarah yang menghubungkan dua kota besar di Indonesia.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2362 seconds (0.1#10.140)