Petaka Pesta Arak Pupus Perjalanan Kerajaan Kediri di Nusantara

Sabtu, 20 Juli 2024 - 07:50 WIB
loading...
Petaka Pesta Arak Pupus...
Pesta miras arak menjadi bagian dari sejarah dari Kerajaan Kediri. Foto/Ilustrasi
A A A
Minuman keras arak konon membuat Tunggul Ametung marah besar usai mabuk berat. Miras arak ini memang sudah menjadi bagian dari sejarah Tumapel, sejak masih berada di bawahan Kerajaan Kediri.

Nama Tumapel sendiri awalnya sebuah kecamatan bila saat ini, hingga akhirnya menjadi sebuah kerajaan merdeka, yang menjadi cikal bakal Malang. Konon saat masih dikuasai oleh Kediri, sang penguasa Tumapel suka mabuk arak.

Bahkan konon sebelum tewas ditikam oleh Kebo Ijo dengan keris buatan Mpu Gandring, penguasa Tumapel itu tengah mabuk arak. Sang akuwu itu melarang siapapun untuk mendekat ke pendopo karena ia mau beristirahat usai semalaman mabuk.



Tunggul Ametung pun tak mau diganggu dalam kamarnya untuk beristirahat. Dikutip dari “Hitam Putih Ken Arok: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan”, saat itu Tunggul Ametung sempat mengancam akan membunuh Kebo Ijo.

Sebab saat itu Kebo Ijo mendekati bilik agung di dalam pendopo, yang merupakan tempatnya beristirahat. Kebo Ijo kala itu konon berteriak memanggil - manggil Tunggul Ametung. Tunggul Ametung memegang pedang dan memberikan ancaman ke Kebo Ijo.

Keadaan mabuk arak itulah membuat Tunggul Ametung, memberikan ancaman bagi siapapun yang bersuara di sekitar pendopo, untuk membelah kepalanya. Tapi suara Tunggul Ametung itu membuat Kebo Ijo semakin yakin untuk mendekatkan dirinya pada Bilik Agung.

Bahkan salah seorang tamtama memprovokasi menyatakan, bahwa Kebo Ijo hendaknya segera masuk ke Bilik Agung dan menghabisi Tunggul Ametung, selagi Ken Arok dan Ken Dedes tidak ada di dekatnya.



Pada saat yang sama pasukan Arok dan laskar rakyat yang datang dari berbagai penjuru telah tiba di Pakuwuan. Gedung Pakuwuan terkepung oleh laskar rakyat, dan para prajurit yang Tumapel pun langsung lari tunggang langgang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2852 seconds (0.1#10.140)