Petaka Pesta Arak Pupus Perjalanan Kerajaan Kediri di Nusantara

Sabtu, 20 Juli 2024 - 07:50 WIB
loading...
A A A
Gemuruh perang yang berasal dari para prajurit Ken Arok dan laskar rakyat semakin menyeruak. Mereka telah menduduki Pakuwuan dengan membawa senjata pedang dan tombak. Laskar rakyat terdiri kelas masyarakat, termasuk para petani.

Bahkan banyak yang mengobrak-abrik bangunan yang menjadi markas persembunyian tentara dan pejabat Tumapel. Suara laskar rakyat dan pasukan Arok yang bergemuruh dan membahana itu juga menteror sejumlah tamtama dalam padepokan karena mengiringi Kebo Ijo.

Pasuka Arok dan laskar rakyat itu pun semakin merengsek ke dalam gedung Pakuwuan. Tak lama kemudian, Ken Arok dan Ken Dedes datang ke pendopo Pakuwuan. Kedatangan Arok dan Dedes ke pendopo ini langsung disambut sorak-sorai pasukan.

Bahkan, laskar pendukung Arok yang telah merangsek ke dalam.Pada saat gegap gempita menyambut kedatangan Arok dan Paramesywari inilah, sejumlah orang Pakuwuan itu melihat Kebo Ijo keluar dari Bilik Agung dengan pedang yang berlumuran darah.

Ken Arok pun bertanya kepada para tamtama yang berjaga di dalam pendopo, di mana Kebo Ijo berada. Mendengar suara Arok dan bala pasukannya, Kebo Ijo dengan pedang yang berlumuran darah itu, langsung lari ke Taman Larangan yang ada di dekat Bilik Agung.

Namun sesampainya di Taman Larangan ini, Kebo Ijo terperangkap, ia tidak bisa melarikan diri karena seluruh penjuru sudah terkepung oleh pasukan Arok.Tentu saja, Kebo Ijo langsung tertangkap basah oleh Arok dan Dedes yang diiringi oleh sejumlah pasukan.

Konon taktik Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dengan meminjam Kebo Ijo. Tapi konsekuensinya Kebo Ijo pun harus tewas usai dibunuh Ken Arok. Pengaruh arak juga konon menjadi bagian dari pemerintahan Kertanagara raja terakhir Singasari.

Kertanagara juga dikisahkan suka mabuk miras dan bermain wanita. Bahkan ketika diserang oleh Jayakatwang dari Kediri, Kertanagara juga tengah asyik pesta miras dan melakukan ritual tantrayana bersama wanita.
(ams)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)