Ternyata Ini Filosofi Ceramah Bahasa Semut Abuya Mama Ghufron yang Bikin Kontroversi
loading...
A
A
A
MALANG - Ceramah bahasa Semut dan Suryani yang dibawakan oleh Abuya Mama Ghufron, ulama di Malang viral dan menuai kontroversi. Pada potongan video ceramahnya pria bernama asli Iyus Sugirman mengulas bagaimana ia bisa berbahasa semut.
Potongan video itu menjadi viral karena dinilai kontroversial oleh warganet di beberapa platform media sosial (medsos).
SINDOnews mencoba menanyakan maksud dari pernyataan Abuya Mama Ghufron di Pondok Pesantren (Ponpes) UNIQ Nusantara, Desa Dampit, Malang yang diasuhnya.
Ubad Aminullah, pengurus Ponpes UNIQ Nusantara membenarkan potongan video yang viral itu direkam di Ponpes yang berlokasi di Jalan Raya Dampit - Turen, tepatnya di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Tetapi video itu hanya dipotong-potong tak utuh oleh pihak tak bertanggungjawab.
"Ini ada framingan dari konten kreator, dipotong-potong videonya," ucap Ubad Aminullah saat ditemui di Ponpes UNIQ Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Jumat (28/6/2024).
Menurutnya, maksud penggunaan bahasa semut oleh Abuya Mama Ghufron sebenarnya bagian dari bahasa filosofi. Apalagi di kitab karangan ulama tertentu itu ada disebutkan semua hewan bisa berbicara dan bertasbih kepada Allah.
"Jangankan semut, hewan yang lebih kecil saja bisa bertasbih, ada bahasanya. Abuya itu sebenarnya begini itu kaitan dengan etika lingkungan, kalau bahasa filsafatnya itu bersahabat dengan makhluk Allah," jelasnya.
Potongan video itu menjadi viral karena dinilai kontroversial oleh warganet di beberapa platform media sosial (medsos).
SINDOnews mencoba menanyakan maksud dari pernyataan Abuya Mama Ghufron di Pondok Pesantren (Ponpes) UNIQ Nusantara, Desa Dampit, Malang yang diasuhnya.
Ubad Aminullah, pengurus Ponpes UNIQ Nusantara membenarkan potongan video yang viral itu direkam di Ponpes yang berlokasi di Jalan Raya Dampit - Turen, tepatnya di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Tetapi video itu hanya dipotong-potong tak utuh oleh pihak tak bertanggungjawab.
"Ini ada framingan dari konten kreator, dipotong-potong videonya," ucap Ubad Aminullah saat ditemui di Ponpes UNIQ Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Jumat (28/6/2024).
Menurutnya, maksud penggunaan bahasa semut oleh Abuya Mama Ghufron sebenarnya bagian dari bahasa filosofi. Apalagi di kitab karangan ulama tertentu itu ada disebutkan semua hewan bisa berbicara dan bertasbih kepada Allah.
"Jangankan semut, hewan yang lebih kecil saja bisa bertasbih, ada bahasanya. Abuya itu sebenarnya begini itu kaitan dengan etika lingkungan, kalau bahasa filsafatnya itu bersahabat dengan makhluk Allah," jelasnya.