Sejarah Hayam Wuruk, Raja Masyhur Majapahit yang Lahir saat Gunung Kelud Meletus

Selasa, 25 Juni 2024 - 16:42 WIB
loading...
Sejarah Hayam Wuruk,...
Riwayat sejarah Hayam Wuruk menarik diketahui. Ia adalah sosok raja masyhur Kerajaan Majapahit yang lahir saat Gunung Kelud di Jawa Timur meletus atau erupsi. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
Riwayat sejarah Hayam Wuruk menarik diketahui. Ia adalah sosok raja masyhur Kerajaan Majapahit yang lahir saat Gunung Kelud di Jawa Timur meletus atau erupsi.

Bicara soal Kerajaan Majapahit, satu sosok yang tidak bisa dilepaskan darinya adalah Hayam Wuruk. Ia menjadi raja usai menggantikan sang ibunda, Tribhuwana Tunggadewi.



Lebih jauh, seperti apa sebenarnya sosok Hayam Wuruk ini? Simak informasinya berikut.

Sejarah Kelahiran Hayam Wuruk


Hayam Wuruk terlahir sebagai putra dari pasangan Tribhuwana Tunggadewi (penguasa ketiga Majapahit) dan Sri Kertawardhana alias Cakradhara. Tahun kelahirannya disebutkan jatuh pada 1334 Masehi.

Menurut buku “13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa”, nama Hayam Wuruk memiliki makna ‘ayam terpelajar’. Ia banyak memiliki catatan menarik bahkan sejak kelahirannya.



Melihat ke belakang, Hayam Wuruk terlahir bersama peristiwa meletusnya Gunung Kelud dan gempa bumi di Panbanyu pada 1334 M. Kelahirannya juga ditandai dengan pengikraran Sumpah Palapa dari Patih Gajah Mada.

Hayam Wuruk Jadi Raja Majapahit di Usia Muda


Hayam Wuruk merupakan raja keempat Majapahit. Ia memiliki gelar Sri Rajasanagara.

Pada riwayatnya, Hayam Wuruk diangkat sebagai raja pada usia yang sangat muda, yakni sekitar 16 tahun. Sedikit dijelaskan di atas, ia naik ketika menggantikan ibunya, Tribhuwana Tunggadewi.



Menurut beberapa catatan sejarah, Hayam Wuruk berkuasa selama 39 tahun (1350-1389 M). Menariknya, ia mampu membawa Majapahit menuju era keemasan.

Keberhasilan Hayam Wuruk ini tidak lepas dari bantuan Mahapatih Gajah Mada. Saat era pemerintahannya, wilayah dan pengaruh Majapahit semakin luas.

Tak hanya itu, Majapahit juga memiliki sumber daya alam melimpah dan ekonomi bagus. Kondisi ini berkat kebijakan-kebijakan pemerintah yang berjalan dengan optimal.

Misal, Hayam Wuruk yang ingin meningkatkan produksi pertanian melakukan perbaikan dan pemeliharaan tanggul sepanjang sungai untuk mencegah banjir. Lalu, ia turut pula memperbaiki jalan, jembatan hingga infrastruktur lain guna memperlancar lalu lintas perdagangan.

Keturunan Hayam Wuruk


Hayam Wuruk memiliki istri yang berkedudukan sebagai padukasori (permaisuri) hingga selir. Adapun nama permaisurinya adalah Sri Sudewi yang merupakan putri dari Wijayarajasa Bhre Wengker.

Melalui hubungannya dengan Sri Sudewi, Hayam Wuruk punya putri bernama Kusumawardhani atau Bhre Lasem Sang Ahayu. Nantinya, ia menikah dengan Gagak Sali, putra dari Bhre Pajang.

Akhir Hayat Hayam Wuruk


Saat Gajah Mada mundur dari jabatannya dan menghilang, Hayam Wuruk mengangkat Gajah Enggon sebagai patih. Ia lalu wafat pada 1389 M di usia 55 tahun.

Setelah kehilangan Gajah Mada dan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran. Pada akhirnya, kerajaan pun terus terdesak dan berakhir dengan keruntuhan.

Demikian ulasan mengenai sejarah Hayam Wuruk, raja masyhur Majapahit yang lahir saat gunung meletus.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2131 seconds (0.1#10.140)