5 Fakta Keris Kiai Ageng Bondoyudo yang Menemani Pangeran Diponegoro hingga Liang Lahat

Jum'at, 24 Mei 2024 - 16:39 WIB
loading...
5 Fakta Keris Kiai Ageng Bondoyudo yang Menemani Pangeran Diponegoro hingga Liang Lahat
Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan nasional yang terkenal dengan semangat perjuangannya melawan kolonialisme Belanda. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pangeran Diponegoro , seorang pahlawan nasional yang terkenal dengan semangat perjuangannya melawan kolonialisme Belanda, memiliki berbagai senjata pusaka. Salah satu yang paling istimewa adalah keris Kiai Ageng Bondoyudo.

Berikut ini adalah 5 fakta menarik tentang kerisyang menjadi jimat dan ikut dimakamkan bersama Pangeran Diponegoro:

1. Senjata Pusaka yang Dibawa Hingga Pengasingan

Keris Kiai Ageng Bondoyudo bukan hanya sekadar senjata bagi Pangeran Diponegoro. Menurut sejarawan Peter Carey dalam bukunya "Kuasa Ramalan," keris ini dibuat dari logam hasil leburan tiga senjata pusaka lainnya. Keris ini selalu menemani Pangeran Diponegoro, bahkan ketika ia diasingkan ke Batavia dan kemudian ke Makassar. Keris ini dianggap sebagai jimat pelindung yang dipercaya membawa keberuntungan dan menolak bala.

2. Transformasi dari Mata Panah Menjadi Keris

Sebelum menjadi keris, Kiai Ageng Bondoyudo awalnya adalah mata panah yang didapatkan melalui pengalaman spiritual Pangeran Diponegoro. Mata panah ini, yang diberi nama Sarutomo terinspirasi dari Pasopati, senjata pamungkas Arjuna dalam kisah Mahabarata. Mata panah ini kemudian diubah menjadi belati kecil oleh istri keempat Pangeran Diponegoro, Raden Ayu Maduretno, sebelum akhirnya dilebur bersama dua senjata pusaka lainnya menjadi keris Kiai Ageng Bondoyudo pada tahun 1827.



3. Ciri Khas dan Asal Usul Keris

Keris Kiai Ageng Bondoyudo memiliki bentuk ramping tanpa lekukan, yang merupakan perpaduan gaya Majapahit dan Mataram. Imam Mubarok, seorang budayawan Kediri, menyebut bentuk ramping ini sebagai ciri khas tangguh Mageti, istilah yang merujuk pada asal-usul pembuatan keris di daerah Magetan, Jawa Timur. Keris ini diciptakan oleh Mpu Guno Sasmito, seorang empu yang tinggal di Tegalrejo, Kabupaten Magetan.

4. Peran dalam Perang Melawan Belanda

Selama perang melawan Belanda, keris Kiai Ageng Bondoyudo digunakan oleh Pangeran Diponegoro untuk mengobarkan semangat tempur para prajuritnya. Pangeran Diponegoro selalu membawa keris ini di pinggangnya, baik dalam pertempuran maupun saat perundingan. Keris ini dipercaya memiliki kekuatan magis yang dapat memberikan keberanian dan perlindungan kepada pemiliknya.

5. Ikut Dimakamkan Bersama Pangeran Diponegoro

Setelah ditangkap oleh Jenderal De Kock pada 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Manado pada tahun 1833 dan kemudian ke Makassar bersama 19 pengikutnya. Pada saat kematiannya pada 8 Januari 1855, keris Kiai Ageng Bondoyudo ikut dimakamkan bersama jasadnya. Keris ini menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah hidup Pangeran Diponegoro dan simbol kekuatan spiritualnya.



Itulah lima fakta menarik tentang keris Kiai Ageng Bondoyudo, senjata pusaka yang memiliki sejarah panjang dan penuh makna dalam perjuangan Pangeran Diponegoro melawan kolonialisme Belanda. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang warisan budaya Indonesia.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2721 seconds (0.1#10.140)
pixels