Kisah Raden Wijaya dan Tentara Tartar Lumpuhkan Kerajaan Kediri dalam 20 Hari
loading...
A
A
A
Usaha pertempuran ini mulai dari pagi hingga siang hari ini tergolong sengit. Peperangan sengit ini diakui sedikit tak seimbang. Dalam peperangan ini dikatakan bahwa pasukan Mongol menggunakan meriam yang masih tergolong langka di dunia pada zaman itu.
Terjadi tiga kali pertempuran besar antara kedua kekuatan yang berseteru ini di keempat arah kota dan dimenangkan oleh pihak para penyerbu.Pasukan Kadiri atau Kediri terpecah dua bagian, sebagian menuju sungai dan tenggelam di sana.
Karena dihadang oleh orang-orang Mongol. Sedangkan sebagian yang lain, yakni sebanyak lebih kurang 5.000 pasukan dalam keadaan panik, dan akhirnya terbunuh setelah bertempur dengan tentara gabungan Mongol-Majapahit.
Ardharaja, pengkhianat Singasari yang juga anak Jayakatwang melarikan diri ke perbukitan di sekitar ibu kota, namun dapat ditangkap dan ditawan oleh pasukan Kau Hsing yang berkekuatan seribu orang.
Di akhir pertempuran, Jayakatwang menyadari kekalahannya dan melihat korban di pihaknya yang sudah terlalu banyak.Dia akhirnya mundur dan bertahan di dalam kota yang dikelilingi benteng.
Pada sore harinya ia memutuskan keluar dan menyerah, karena tidak melihat kemungkinan untuk mampu bertahan. Pertempuran lanjutan hanya akan membuat pasukannya tereliminasi total. Jayakatwang akhirnya menyerah dan ditawan oleh tentara Tartar.
Lihat Juga: Kisah Kedekatan Prabowo Subianto dan Gus Dur, Pernah Masuk Kamar Tidur dan Jadi Tukang Pijatnya
Terjadi tiga kali pertempuran besar antara kedua kekuatan yang berseteru ini di keempat arah kota dan dimenangkan oleh pihak para penyerbu.Pasukan Kadiri atau Kediri terpecah dua bagian, sebagian menuju sungai dan tenggelam di sana.
Karena dihadang oleh orang-orang Mongol. Sedangkan sebagian yang lain, yakni sebanyak lebih kurang 5.000 pasukan dalam keadaan panik, dan akhirnya terbunuh setelah bertempur dengan tentara gabungan Mongol-Majapahit.
Ardharaja, pengkhianat Singasari yang juga anak Jayakatwang melarikan diri ke perbukitan di sekitar ibu kota, namun dapat ditangkap dan ditawan oleh pasukan Kau Hsing yang berkekuatan seribu orang.
Di akhir pertempuran, Jayakatwang menyadari kekalahannya dan melihat korban di pihaknya yang sudah terlalu banyak.Dia akhirnya mundur dan bertahan di dalam kota yang dikelilingi benteng.
Pada sore harinya ia memutuskan keluar dan menyerah, karena tidak melihat kemungkinan untuk mampu bertahan. Pertempuran lanjutan hanya akan membuat pasukannya tereliminasi total. Jayakatwang akhirnya menyerah dan ditawan oleh tentara Tartar.
Lihat Juga: Kisah Kedekatan Prabowo Subianto dan Gus Dur, Pernah Masuk Kamar Tidur dan Jadi Tukang Pijatnya
(ams)