Hujan Sebentar, Jalan Depan Pasar Panorama Lembang Selalu Banjir
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Hujan deras yang melanda wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat ruas jalan di depan Pasar Panorama Lembang tergenang air, Kamis (13/8/2020) sore.
Kondisi itu mengakibatkan kendaraan yang melintas harus waspada karena ketingggian air mencapai sekitar 20-30 cm. Akibatnya kemacetan kendaraan sempat terjadi, dikarenakan banyak pengemudi yang menepikan kendaraannya.
"Kalau di sini (depan Pasar Panorama Lembang) setiap hujan besar pasti banjir , warga juga udah sering komplen, tapi ya begini terus," kata warga Lembang, Agus (41) kepada SINDOnews.
Menurutnya, banjir terjadi karena air kiriman dari wilayah atas dan pasar, yang lokasinya lebih tinggi dari jalan. Di lain pihak saluran air yang ada tidak mampu menampung debit air yang tiba-tiba naik, sehingga terjadilah genangan air di sepanjang jalan di di depan pasar.
"Tapi airnya juga suka cepat surut, kalau hujannya berhenti," sambungnya. (Baca juga : Gelar Rekrutmen 100 Caddy, Disnakertrans KBB Prioritaskan Warga Lokal )
Warga lainnya Deni (34) menilai, genangan air dari mulai perempatan jalan menuju Cikole-Maribaya-Pasar dikarenakan saluran air yang tidak memadai. Belum lagi banyaknya sampah plastik, baik sampah rumah tangga ataupun sampah yang dibuang warga sembarangan, menjadikan saluran air mampet.
"Sudah saluran airnya kecil, sampah juga banyak. Lihat saja kalau air surut biasanya banyak sisa-sisa sampah berserakan di sepanjang jalan," kata warga Desa Jaya Giri, Lembang ini.(Baca juga : Jerit Pelaku UMKM di Lembang Terancam Bangkrut Akibat Pandemi COVID-19 )
Kondisi itu mengakibatkan kendaraan yang melintas harus waspada karena ketingggian air mencapai sekitar 20-30 cm. Akibatnya kemacetan kendaraan sempat terjadi, dikarenakan banyak pengemudi yang menepikan kendaraannya.
"Kalau di sini (depan Pasar Panorama Lembang) setiap hujan besar pasti banjir , warga juga udah sering komplen, tapi ya begini terus," kata warga Lembang, Agus (41) kepada SINDOnews.
Menurutnya, banjir terjadi karena air kiriman dari wilayah atas dan pasar, yang lokasinya lebih tinggi dari jalan. Di lain pihak saluran air yang ada tidak mampu menampung debit air yang tiba-tiba naik, sehingga terjadilah genangan air di sepanjang jalan di di depan pasar.
"Tapi airnya juga suka cepat surut, kalau hujannya berhenti," sambungnya. (Baca juga : Gelar Rekrutmen 100 Caddy, Disnakertrans KBB Prioritaskan Warga Lokal )
Warga lainnya Deni (34) menilai, genangan air dari mulai perempatan jalan menuju Cikole-Maribaya-Pasar dikarenakan saluran air yang tidak memadai. Belum lagi banyaknya sampah plastik, baik sampah rumah tangga ataupun sampah yang dibuang warga sembarangan, menjadikan saluran air mampet.
"Sudah saluran airnya kecil, sampah juga banyak. Lihat saja kalau air surut biasanya banyak sisa-sisa sampah berserakan di sepanjang jalan," kata warga Desa Jaya Giri, Lembang ini.(Baca juga : Jerit Pelaku UMKM di Lembang Terancam Bangkrut Akibat Pandemi COVID-19 )
(nun)