Dana Desa Membuat Paini Masih Bisa Tersenyum di Tengah COVID-19
loading...
A
A
A
"Setelah difilter dari data Bantuan Nasional Bencana Alam (BNBA) yang diajukan masyarakat sebanyak 354 kepala keluarga, masuk BLT-DD sebanyak 54 KK. Yang diajukan ke BNBA berkurang menjadi 300 KK," ujar bagian pendataan Satgas COVID-19 Desa Pandanlandung, Rino Eka Nanda.
Sejak pandemi COVID-19 ini masyarakat yang terdampak melonjak. Data di desa pandanlandung mencapai 1112 KK. "Di samping BLT-DD dan BNBA, angka tersebut disebar dalam skema bantuan PKH, BPNT, bantuan yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), non-DTKS, maupun bantuan sosial tunai (BST). Untuk memilahnya atau memfilter kami menggunakan data base dalam Sistem Informasi Desa, sehingga lebih mudah dan lebih cepat," lanjut Rino.
Untuk menggulirkan BLT-DD, desa Pandanlandung relatif lebih cepat. Terhitung tujuh hari sejak surat edaran dari Kabupaten Malang (keluar 23 April 2020), pemerintah desa Pandanlandung dapat menyalurkan bagi masyarakat terdampak Covid-19 tersebut.
Kegiatan yang dijalankan, mulai dari pendataan calon penerima, musyawarah desa khusus untuk menetapkan data calon penerima, perubahan RKP Desa/APB Desa, pengurusan rekening bank untuk penerima, dan penyaluran.
"Pemerintahan desa dan Satgas COVID-19 Pandanlandung bekerja bahu-membahu. Pemerintah desa dan satgas dapat bekerja sesuai tugas masing-masing. Tak lupa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ikut aktif membahas dan memberikan kesepakatan-kesepakatan dalam musyawarah," kata Kepala Desa Pandanlandung, Wiroso Hadi.
Kuncinya, keselamatan dan ketenteraman masyarakat desa diutamakan. Agar mereka bisa menjaga kesehatan di rumah masing-masing, dan yang kehilangan pekerjaan dapat dibantu untuk mengurangi beban hidupnya.
"Di luar pembagian BLT-DD, dari APBDesa kami masih punya program pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona. Berbagi masker, handsanitizer, penyemprotan disinfektan, berbagi sembako, alat sanitizer, dan papan-papan peringatan," lanjut Wiroso.
Proses pendataan sampai penyaluran BLT-DD di desa Pandanlandung dilakukan transparan. Pelibatan RT dan RW menjadi penting untuk mengontrol. "SID menjadi data utama, tetapi RT dan RW memastikan tingkat kerawanan warganya akibat terdampak COVID-19. RT dan RW juga didorong ikut menjelaskan berbagai skema bantuan. Sehingga masyarakat menyadari. Masyarakat terdampak yang tidak mendapat BLT-DD, tahu juga akan mendapat bantuan lainnya," ujar Tenaga Ahli Desa Pandanlandung, Iman Suwongso.
Sejak pandemi COVID-19 ini masyarakat yang terdampak melonjak. Data di desa pandanlandung mencapai 1112 KK. "Di samping BLT-DD dan BNBA, angka tersebut disebar dalam skema bantuan PKH, BPNT, bantuan yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), non-DTKS, maupun bantuan sosial tunai (BST). Untuk memilahnya atau memfilter kami menggunakan data base dalam Sistem Informasi Desa, sehingga lebih mudah dan lebih cepat," lanjut Rino.
Untuk menggulirkan BLT-DD, desa Pandanlandung relatif lebih cepat. Terhitung tujuh hari sejak surat edaran dari Kabupaten Malang (keluar 23 April 2020), pemerintah desa Pandanlandung dapat menyalurkan bagi masyarakat terdampak Covid-19 tersebut.
Kegiatan yang dijalankan, mulai dari pendataan calon penerima, musyawarah desa khusus untuk menetapkan data calon penerima, perubahan RKP Desa/APB Desa, pengurusan rekening bank untuk penerima, dan penyaluran.
"Pemerintahan desa dan Satgas COVID-19 Pandanlandung bekerja bahu-membahu. Pemerintah desa dan satgas dapat bekerja sesuai tugas masing-masing. Tak lupa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ikut aktif membahas dan memberikan kesepakatan-kesepakatan dalam musyawarah," kata Kepala Desa Pandanlandung, Wiroso Hadi.
Kuncinya, keselamatan dan ketenteraman masyarakat desa diutamakan. Agar mereka bisa menjaga kesehatan di rumah masing-masing, dan yang kehilangan pekerjaan dapat dibantu untuk mengurangi beban hidupnya.
"Di luar pembagian BLT-DD, dari APBDesa kami masih punya program pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona. Berbagi masker, handsanitizer, penyemprotan disinfektan, berbagi sembako, alat sanitizer, dan papan-papan peringatan," lanjut Wiroso.
Proses pendataan sampai penyaluran BLT-DD di desa Pandanlandung dilakukan transparan. Pelibatan RT dan RW menjadi penting untuk mengontrol. "SID menjadi data utama, tetapi RT dan RW memastikan tingkat kerawanan warganya akibat terdampak COVID-19. RT dan RW juga didorong ikut menjelaskan berbagai skema bantuan. Sehingga masyarakat menyadari. Masyarakat terdampak yang tidak mendapat BLT-DD, tahu juga akan mendapat bantuan lainnya," ujar Tenaga Ahli Desa Pandanlandung, Iman Suwongso.